ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, June 11, 2011 | 3:33 PM | 1 Comments

    KSAU: Pelanggaran Wilayah Terus Meningkat

    Jakarta - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat mengemukakan, kegiatan pelanggaran wilayah baik di darat, laut maupun udara meningkat.

    "Meski berdasar analisa intelijen dalam beberapa waktu ke depan tidak akan ada invasi terbuka, namun pelanggaran wilayah makin meningkat baik di darat, laut maupun udara," katanya, saat memimpin upacara serah terima jabatan Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkoopsau) I di Jakarta, Sabtu.

    Imam mengatakan, pelanggaran wilayah itu disertai dengan aksi pencurian sumber daya alam baik di darat maupun di laut.

    "Pembalakan liar, pencurian ikan marak terjadi di wilayah kita. Karena itu. Berbagai bentuk pelanggaran wilayah disertai kegiatan ilegal seperti pencurian ikan tersebut dapat menjadi potensi konflik bagi dua negara atau beberapa negara," katanya.

    Terkait itu, lanjut Imam, sebagai salah satu komando utama yang bertugas menegakkan kedaulatan di udara dan mendukung kedaulatan negara di laut dan darat, Koopsau I harus terus melaksanakan peran dan tugas pokoknya dengan maksimal.

    Kasau mengakui, untuk melaksanakan peran dan tugas pokoknya secara maksimal masih terkendala terbatasnya tingkat kesiapan alat utama sistem senjata karena anggaran yang terbatas.

    "Namun, bukan berarti dengan keterbatasan itu, jajaran Koopsau I tidak dapat melakukan tugas pokoknya dan perannya. Diperlukan manajemen yang baik yang dapat mensinergikan potensi SDM, alat utama sistem senjata dan lainnya," ujarnya.

    Imam menegaskan, diperlukan kreativitas, inovasi yang realistis untuk menjalankan tugas pokok dan peran Koopsau I secara maksimal dihadapkan pada keterbatasan yang ada.

    Koopsau I yang bermarkas komando di Jakarta menaungi 19 pangkalan udara atau lanud, tiga detasemen, dan 40 pos TNI AU. Wilayah tanggungjawabnya membentang dari Sabang hingga sebagian Kalimantan Tengah dan sebagian Jawa Tengah.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    1 komentar:

    F 14 TOMCAT said...

    buat anggota DPR yg goblok..liat tuh kerugian negara kita,makanya jgn menghambat keinginan TNI untuk membeli segala macam alutsista,memang dana yg dibutuhkan sangat besar,tetapi manfaatnya jauh lebih besar,daripada setiap tahun kita kehilangan uang triliunan rupiah akibat pencurian kayu dan ikan

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.