ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, June 7, 2011 | 9:09 AM | 0 Comments

    TNI Menggunakan Strategi Pertahanan Guna Siasati Minimnya Alutsista

    KCR 40 Merupakan Kapal Perang Buatan Indonesia.

    Jakarta - Alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki TNI dalam kondisi yang minimum. Namun begitu, peralatan minim tidak mengurangi kinerja TNI. "Kapal perang yang digunakan dalam operasi militer ke Somalia itu sudah pensiun di negara lain, sudah tidak ada," kata Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguspurlabar), Laksamana Pertama TNI Achmad Taufiqoerrochman di Jakarta, Senin (6/6).

    Taufiq mengatakan, agar tetap dapat melaksanakan tuntutan tugas TNI menggunakan strategi tertentu. "Yang penting strateginya. Bagaimana kami tetap bisa melaksanakan tugas dengan persenjataan yang ada," katanya.

    Menurut dia, untuk mensiasati kondisi ini dilakukan repowering terhadap kapal-kapal yang ada. "Kapal-kapal itu punya bodi yang lebih bagus, kami ambil bodinya, kami ganti mesinnya," katanya.

    Dengan cara seperti ini, menurut Taufiq, dapat membantu meningkatkan kualitas senjata yang kurang. "Kalau dikatakan kurang ya kurang, kami mengikuti pemerintah saja. Pemerintah sedang membangun pendidikan, kami juga mementingkan pendidikan. Jauh sekali kan kalau dibandingkan anggaran pendidikan," katanya.

    Dalam pemberitaan sebelumnya, Dirjen Perencanaan Pertahanan (Renhan) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Marsda TNI Bonggas S Silaen mengatakan, anggaran alutsista yang disediakan negara baru 0,69 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

    Menurutnya, dengan anggaran sebesar ini kekuatan pertahanan berkisar 30-40 persen. Silaen menambahkan, untuk mencapai kekuatan pertahanan 90 persen diperlukan peningkatan anggaran 15-20 tahun mendatang hingga dua persen dari PDB. "Kuantitas dan kualitas alutsista yang ada sekarang dalam kondisi yang minimum, baik secara umur maupun teknologi," kata Silaen.

    Sumber: JURNAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.