ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, June 10, 2011 | 11:49 AM | 0 Comments

    Laut Cina Selatan Picu Konflik China Dan Vietnam


    Jakarta - Ketegangan dua negara terjadi di Laut China Selatan. Vietnam menuduh China menyabot kapal survei gempa mereka. Sebaliknya China memperingatkan negara-negara tetangganya, termasuk Vietnam, agar tidak coba-coba mencari sumber daya alam di wilayah yang masih mereka sengketakan.

    Menurut harian The Wall Street Journal, Kementerian Luar Negeri Vietnam pada Kamis 9 Juni 2011 mengungkapkan kapal survei mereka diganggu kapal penangkap ikan dan dua kapal patroli China pada hari yang sama. Kapal-kapal China itu dituduh telah memotong kabel yang dipasang oleh tim survei gempa bumi dari kapal yang dioperasikan perusahaan minyak milik pemerintah Vietnam, PetroVietnam.

    Peristiwa itu berlangsung di suatu kawasan di Laut China Selatan. Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Nguyen Phuong Nga, insiden itu terjadi di wilayah kedaulatan mereka.

    Kejadian yang sama berlangsung dua pekan lalu. Vietnam saat itu menuding kapal patroli China memotong kabel yang dipasang kapal survei mereka. Peristiwa itu berlangsung di dalam zona ekonomi eksklusif Vietnam, yang berjarak 200 mil laut dari garis pantai negara itu.

    Sebelumnya, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung Rabu lalu menyatakan bahwa klaim negaranya atas sebagian wilayah maritim di Laut China Selatan tidak bisa diganggu gugat.

    China pun membantah klaim Vietnam. Menurut Duta Besar China untuk Filipina, Liu Jianchao, pernyataan Vietnam itu tidak beralasan. Liu justru curiga bahwa Vietnam melakukan muslihat untuk mencari sumber daya alam di Laut China Selatan.

    Maka, Liu memperingatkan kepada Vietnam dan negara-negara pesisir Laut China Selatan agar tidak coba-coba eksplorasi minyak mentah dan gas alam di kawasan yang tengah dipersengketakan.

    "Kami menyerukan pihak-pihak lain untuk berhenti mencari sumber daya alam di wilayah yang turut diklaim China. Kami tidak akan bertindak kecuali bila diserang," kata Liu.

    Selain China dan Vietnam, wilayah-wilayah pesisir Laut China Selatan yaitu Filipina, Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Kamboja, Taiwan, dan Thailand. Lautan itu diyakini kaya dengan ikan dan sumber daya alam.

    Sumber: VIVANEWS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.