Pengembangan ini diharapkan berjalan dengan tidak sertamerta diikuti penambahan jumlah personel.Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, postur dan struktur yang dikembangkan ke depan bercirikan peningkatan profesionalisme TNI dengan memusatkan diri pada tugas-tugas pertahanan, baik dalam bentuk operasi militer untuk perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).
“Dalam konteks ini, fokus pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan alutsista menjadi agenda mendesak,” katanya seusai geladi bersih peringatan HUT ke-66 TNI di Jakarta kemarin. Agus menyebut, hingga 2014 tersebut akan dibentuk armada laut, satuan angkatan darat, dan skuadron udara baru.
Untuk TNI Angkatan Laut diharapkan sudah terbentuk armada baru. “Dalam kurun waktu tersebut dibangun menjadi tiga armada (sebelumnya dua, timur dan barat) dan tiga Pasmar,”ujarnya. Adapun untuk TNI Angkatan Darat, diharapkan Kostrad menambah satu Divisi Lanud, satu Yonarmed,dua Brigif,dan dua Yonif.
“Di beberapa Kodam juga dibangun satuan tempur setingkat Brigade dan Batalion,” sebut dia. Sedangkan matra udara membentuk empat skuadron udara berbagai jenis pesawat dan helikopter. “Juga tiga satuan radar dan tiga detasemen khusus, serta mengembangkan Paskhas dan pembentukan beberapa Lanud,”bebernya.
Program-program pengembangan tersebut harus sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan dalam setiap pembentukan satuan.“Pertama ada rezising, kedua adalah zero growth.Ini perlu dipegang, sehingga pembentukan satuan baru tidak serta-merta menambah jumlah personel.Tapi,relokasi sedemikian rupa sehingga jumlah personel kita pertahankan,” tegasnya.
Panglima menekankan, kedua rambu-rambu tersebut merupakan bagian dari upaya memperbaiki postur anggaran di tubuh TNI. Pihaknya menghindari adanya pembengkakan anggaran untuk keperluan belanja pegawai karena akan berdampak pada ketersediaan anggaran bagi belanja modal.
“Kalau sebagian besar untuk belanja pegawai, yang untuk perawatan dan penambahan alutsista jadi berkurang. Untuk kita konsisten dengan perencanaan kita, menambah satuan bisa, tapi tidak sertamerta mengembangkan jumlah personel,”tandas Agus.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno menuturkan, dengan adanya pengembangan armada, maka nantinya jumlah armada menjadi tiga setelah selama ini hanya ada dua,yakni Armada Barat dan Armada Timur.“Nanti ada Armada Tengah. Tapi, pelaksanaannya tidak bisa sulapan. Kami harus menyiapkan sarana dan prasarana, anggaran, juga penataan personel sesuai arahan Panglima TNI agar memerhatikan zero growhtdan rezising,”tuturnya.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya harus menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan bagi pembentukan sebuah armada.“Alutsista yang ada akan dibagi rata sesuai dengan kebutuhan masing-masing, termasuk personel. Jadi, tidak ada penambahan personel, tidak ada penambahan alutsista secara signifikan. Kita atur alutsista itu bagaimana sesuai kebutuhan masing-masing,” terang Soeparno.
Dia menerangkan, ada beberapa hal yang mendasari pembentukan armada baru tersebut,yakni adanya daerah rawan di setiap armada, adanya tiga alur laut di Kepulauan Indonesia yang tiap alur akan diawasi oleh masing-masing armada. “Juga perbandingan luas laut tiap-tiap armada,dan jumlah alutsista untuk diversinya agar merata,”sebut dia.
Soeparno menambahkan, untuk markas komando Armada Barat nanti berada di Jakarta. Sedangkan Armada Timur dari semula di Surabaya menjadi Sorong, serta Armada Tengah di Makassar.“Tiga armada ini dibawahi oleh Komando Wilayah Laut RI atau Kowila. Diharapkan nanti perwira bintang tiga,”katanya.
Sebelumnya,Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengaku telah memperhitungkan berapa jumlah skuadron udara yang akan dibangun, termasuk di mana saja lokasinya. Namun, mantan menteri ESDM ini enggan untuk menerangkan secara lebih detail. “Cukup banyak, lebih dari tiga skuadron,”kata dia.
Sumber : SINDO
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI AL
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- 2014, TNI AL Akan Kedatangan Helikopter AKS Secara Bertahap
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- 2013, 37 BMP-3F Akan Diterima Marinir TNI AL
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- Kementerian Keuangan Setujui Pemusnahan Dua Kapal TNI AL
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- TNI AL Bangun Kapal LST Dan BCM
- TNI AL Resmikan First Steel Cutting Pembangunan LST Ketiga
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Menhan Akan Resmikan KCR Ke Tiga
- Pembentukan Tiga Armada TNI AL Selesai 2014
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
Kapal Perang
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Belanda Akan Menjual Kapal Perang Kedua Ke Indonesia
- Wamenhan : Hasil Investigasi Terbakarnya KRI Klewang Ditunggu
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- PT PAL Akan Membangun Kapal Selam Sendiri
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
- Kemhan Kembali Kirim Tim Negosiasi Kapal Perang Ke Inggris
- Indonesia Meminta Rudal Kapal Perang Dari Inggris Diupgrade
- Indonesia - Inggris Bahas Tindaklanjut Pembelian Kapal Perang
- Menimbang Penawaran Kapal Perang Belanda Dan Italia
- Wamenhan Keluhkan Pengerjaan Kapal Perang Molor Karena Salah Perhitungan
- Kemhan Kirim 250 Teknisi Dalam Proyek PKR Di Belanda
- Awal 2013, KRI Klewang Kedua Akan Dibuat
- Kemhan Beli Kapal Rudal Belum Dilengkapi Persenjataan
- Betapa Uzurnya Kapal Perang TNI AL
- Armabar Kerahkan Depan KRI Untuk Menjaga Selat Malaka Dan Natuna
- PT PAL Akan Mulai Pembuatan PKR Awal Tahun Depan
- Komisi I : Ke Depan Kami Menginginkan Transfer Teknologi Kapal Perang Dengan Inggris
- Industri Pertahanan Nasional Bentuk Konsorsium Pengembangan Kapal Perang
- Menhan : Kita Hanya Bayar 20% Frigate Eks. Brunei Dari Inggris
0 komentar:
Post a Comment