"Kebijakan Rencana Strategis (Renstra) Balitbang 2010-2014 diarahkan untuk mewujudkan visi Kemhan yaitu membangun pertahanan negara yang tangguh dengan misi menjaga kedaulatan wilayah NKRI serta keselamatan bangsa," kata profesor kelahiran Tarempa, Kepulauan Riau 8 Maret 1956, di Jakarta baru-baru ini. Karena itu, tutur suami Anniyati serta ayah dari Ichsan Mardani, dan Puri Bestari Mardani ini, renstra ke depan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan strategi pertahanan negara.
Realisasi Program 2011
Untuk mendukung Program Kerja Balitbang Kemhan TA 2011, Puslitbang Strahan yang merupakan bagian dari Balitbang Kemhan melaksanakan sejumlah kegiatan Litjianbang, antara lain mengenai pembangunan infra struktur dan program pemberdayaan masyarakat di daerah perbatasan. Secara khusus, Puslitbang Strahan membuat sejumlah program. Yakni, pertama, untuk mewujudkan kemampuan pertahanan nirmiliter dalam lingkup peran dan fungsi kementerian/LPNK di luar bidang pertahanan dalam rangka meningkatkan strategi pertahanan nirmiliter dalam konteks pertahanan sipil (civil defence).
Kedua, peningkatan pembinaan batas wilayah dalam rangka fungsi pertahanan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Ketiga, dampak pemanasan global dan potensi ancaman terhadap pertahanan negara baik bersifat fisik dan nonfisik. Selanjutnya, juga pengamanan batas maritim RI dengan negara jiran (pihak terlibat), pembangunan infrastruktur di daerah perbatasan, dan konsepsi pengamanan wilayah udara RI.
Meski demikian, ada sejumlah masalah aktual yang sedang dikaji Puslitbang Strahan. Yaitu, pembangunan infrastruktur di daerah perbatasan. Di mana, arahnya adalah mewujudkan daerah perbatasan sebagai beranda depan negara yang terintegrasi dengan daerah pusat pertumbuhan. Untuk itu, perlu kebijakan yang jelas, perencanaan yang sistematis, dan orientasi jangka panjang, serta pelaksanaan secara terpadu dan pengendalian yang efektif.
"Pembangunan infrastruktur dan program pemberdayaan masyarakat di daerah perbatasan tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah, karena alasan otonomi daerah, jika dijadikan beranda depan bangsa, maka semestinya infrastruktur di daerah-daerah itu harus cukup tersedia, seperti jalan, jembatan, akses informasi yang semuanya sangat bermanfaat dari aspek pertahanan keamanan," ucapnya.
Puslitbang Sumber Daya Pertahanan (Sumdahan) memiliki sejumlah program kerja. Antara lain, pemberdayaan perempuan dalam PKBN di wilayah perbatasan; analisis kesiapan sumber daya manusia (SDM) komponen pendukung dalam rangka pertahanan negara.
Kemudian, peran aparat pemerintah daerah dan TNI dalam menanggulangi bencana alam guna membangun pertahanan negara; persepsi masyarakat atas pelaksanaan peran TNI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; dan peran seni dan budaya nasional untuk meningkatkan rasa cinta Tanah Air dalam mendukung pertahanan negara.
Untuk tahun 2011, Balitbang Kemhan berupaya merealisasikan program di bidang material. Yaitu, desain/ rancang bangun dan konstruksi dasar badan kapal patroli cepat (FPB); desain tentang pembuatan tank ringan APC; prototipe alat komunikasi (alkom) Manpack VHF/FM Ground to Air (GTA); dan prototipe munisi tajam high explosive (HE) kaliber 90 mm.
Meski demikian, ada sejumlah masalah yang sedang dikaji Puslitbang Sumdahan. Yakni, melakukan penelitian dan pengkajian tentang penyediaan air bersih bagi prajurit di perbatasan. Di mana, keberadaan prajurit TNI di daerah perbatasan sangat penting dalam menjaga kedaulatan negara dari ancaman negara lain. "Agar prajurit dapat melaksanakan tugas dan fungsinya, mereka seyogianya didukung perlengkapan dan bekal yang memadai," ujarnya.
Salah satu bekal yang vital bagi prajurit TNI adalah ketersediaan air bersih. Prof Dr Ir Eddy Sumarno Siradj MSc Eng mencontohkan, wilayah perbatasan Pulau Miangas dan Pulau Rote merupakan wilayah dengan sumber daya air tawar yang minimal. "Dihadapkan pada perkembangan teknologi manufaktur dan kesehatan, telah ditemukan inovasi teknologi pembersihan air melalui sistem osmosis, penukar ion, pengembangan uap air. Ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi air bersih dan air minum prajurit TNI yang bertugas di daerah perbatasan yang sumber daya airnya terbatas," katanya.
Sementara itu, Prof Eddy menyebutkan, Puslitbang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan (Iptekhan) juga terus merealisasikan sejumlah program. Antara lain, pembuatan prototipe body armour yang meneliti alumunium dan paduannya untuk substitusi sebagian peranan baja untuk rantis; pembuatan Model Warhead dan Impact Fuze Rocket kaliber 200 mm; pembuatan prototipe Gliding Smart Bomb; pembuatan prototipe radar; litbang pembuatan naskah kajian antiradar (nonferro) untuk coating pada alutsista TNI yang meneliti tentang cara memperoleh anti radar pada alut sista.
Peralatan Matra Darat
Pembuatan Prototipe Munisi Tajam High Explosive (HE) Kal 90 mm untuk Tank Scorpion, pada Tahun Anggaran 2011 sebagai lanjutan dari pembuatan Munisi Kal 90 mm untuk latihan (exercise) untuk Tank Scorpion di mana Munisi Kaliber Besar (MKB), sangat diperlukan namun buatan luar negeri.
Sehingga TNI selalu membeli dari luar negeri dengan harga mahal. "Untuk itu, Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan melalui penelitian TA 2011 mencoba membuat sendiri melalui reverse engineering bekerja sama dengan industri dalam negeri, meski belum seluruhnya buatan dalam negeri, misalnya fuze dan TNT, diharapkan pada tahun anggaran 2013 sudah dapat dibuat di dalam negeri," ujar Prof Eddy.
Dia menjelaskan, Kementerian Pertahanan telah melaksanakan kerja sama dengan Korea Selatan dalam pembuatan pesawat KFX/ IFX. Ini merupakan program pengembangan pesawat tempur generasi 4,5 yang ditawarkan pemerintah Korsel kepada Indonesia untuk dikembangkan bersama.
Selain untuk meningkatkan kemampuan pertahanan, keikutsertaan Indonesia dalam program ini adalah guna mengoptimalkan kemampuan industri nasional dalam merancang dan memproduksi pesawat tempur dan meningkatkan kemampuan dalam menguasai teknologi militer.
Sumber : Suara Karya
Berita Terkait:
DMC
- Menhan : Indonesia Pantau Aktivitas OPM di Inggris
- Menhan: Jangan Main-main dengan Negara Ini!
- Indonesia Dan China Sepakat Tingkatkan Kegiatan Latihan Militer Kedua Negara
- Indonesia Dan Jepang Tingkatkan Kerjasama Kemitraan Strategis
- Menhan Sambut Baik Tawaran Kerjasama Industri Pertahanan Dengan Wallenberg Family Swedia
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
- Kemhan : Pengembangan KFX Tertunda Dengan Penggantian Presiden Baru
- 2013, Kemenhan Fokus Penanggulangan Terorisme
- Wamenhan : Saya Akan Siap Tindak Anak Buahn Yang Korup
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
- Wamnehan Tinjau Kesiapan Kapal Cepat Rudal Ketiga
- Kemhan Kembali Kirim Tim Negosiasi Kapal Perang Ke Inggris
- Indonesia Berharap Kerjasama Pertahanan Dengan Rusia Semakin Erat
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Menhan: Anggaran Diblokir tak Pengaruhi Program Alutista
- Komisi I : Dana Optimalisasi Kemenhan Tak Cair, Siapa Merugi?
- Refleksi 2012, Langkah Awal Kemandirian Bangsa
- Kemhan Kirim 250 Teknisi Dalam Proyek PKR Di Belanda
- Kemhan Beli Kapal Rudal Belum Dilengkapi Persenjataan
- Menhan : Tidak Ada Yang Mencurigakan Dalam Pengadaan Alutsista
- Strategi Kemhan Untuk Mencari Anggaran Pengadaan Alutsista
- Wamenhan Tinjau Pesawat CN-235 Di Hanggar PT DI
- Departemen Pertahanan Bangun Pertahanan Cyber
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Teknologi
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- PT DI Akan Produksi Simulator CN-235 Dan Super Puma
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Debat Polemik Pengembangan Pesawat Tempur KFX
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Pengamat : Israel Gagal Membuat Jet Tempur Kfir Yang Tangguh
- TNI AU Kembali Aktifkan ACMI Pekanbaru
- Departemen Pertahanan Bangun Pertahanan Cyber
- TNI Gandeng UI Untuk Mengembangkan Kapal Tanpa Awak
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- KSAD : Pembelian Alutsista Luar Negeri Harus Ada Alih Teknologi
- Lapan : Nozzle Roket RX-550 Masih Bermasalah
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
- BPPT Siap Mengembangkan UAV Untuk Militer
0 komentar:
Post a Comment