ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, June 30, 2010 | 11:47 AM | 0 Comments

    TNI AD Diminta Evaluasi Kodam

    Jenderal George Toisutta(Foto: KOMPAS)


    Jakarta, Kompas - Berbagai reaksi muncul dengan dipecahnya dua komando militer atau kodam di Kalimantan menjadi Kodam VI/Mulawarman dan Kodam XII/Tanjungpura untuk memperkuat kendali militer. TNI AD diharapkan mengevaluasi keberadaan komando kewilayahan yang ada.

    ”Kalau memang orientasinya karena ada perbatasan bisa diterima, tetapi pada saat yang sama seharusnya ada peninjauan ulang gelar pasukan di bagian barat Indonesia,” kata T Hari Prihatono dari ProPatria di Jakarta, Selasa (29/6).

    Pembentukan dua kodam di Kalimantan tersebut diresmikan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal George Toisutta sehari sebelumnya (Kompas, 29/6).

    Menurut Hari, alasan dapat diterima juga kalau memang pijakannya adalah postur pertahanan. Postur pertahanan adalah konsep dan rencana pertahanan negara yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan setelah mendapat masukan dari TNI.

    Namun, menurut Hari, sejalan dengan itu, seharusnya ada evaluasi terhadap komando kewilayahan di bagian barat Indonesia di mana yang menjadi orientasi adalah kapabilitasnya. Di daerah-daerah yang tidak berhubungan dengan ancaman dari luar, seperti di Jakarta, yang harus diperkuat adalah kapasitas tempurnya.

    ”Kodim (komando distrik militer) dan korem (komando resor militer) dihilangkan, yang diprioritaskan adalah kapasitas tempurnya,” kata Hari.

    Al Araf dari Imparsial bahkan menolak pembentukan kodam baru di Kalimantan.

    Menurut dia, langkah KSAD Jenderal George Toisutta ini tidak sejalan dengan semangat UU TNI, terutama Pasal 11 dan penjelasannya, yang mensyaratkan pembatasan perluasan komando teritorial. Hal itu khususnya yang menjelaskan pergelaran kekuatan tidak selalu mengikuti struktur pemerintahan.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.