ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, July 1, 2010 | 3:33 PM | 0 Comments

    Kemhan Lakukan Percepatan Akuntabilitas Laporan Keuangan



    Jakarta, DMC - Kementerian Pertahanan melalui Sekretariat Jenderal (Setjen) menggelar Rapat Percepatan Akuntabilitas dan Review Laporan Keuangan Unit Organisasi (UO) Kemhan Semester I Tahun Angggaran 2010, Selasa (29/6) di kantor Kemhan, Jakarta. Rapat ini diselenggarakan dalam rangka rekonsiliasi, akselerasi akuntabilitas laporan keuangan UO. Kemhan dan review secara terpadu untuk semester I Tahun Anggaran 2010.

    Rapat dibuka oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Marsdya TNI Eris Herriyanto, S.IP, M.A, dan dihadiri sejumlah pejabat eselon II dan III di lingkungan Kemhan. Rapat berlangsung selama 15 hari, diikuti para pejabat di Bagian Umum dan Proglak dari Satker- satker di lingkungan UO. Kemhan. Hadir pula Tim Pemeriksa dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

    Sekjen Kemhan dalam sambutannya mengatakan, pada laporan keuangan tahun 2008, Kemhan sudah berhasil meningkatkan opini dari disclaimer menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Sedangkan untuk tahun 2009, meskipun masih sama mendapatkan opini WDP, namun ada sejumlah peningkatan – peningkatan.

    Menurut Sekjen, Kemhan sudah berupaya untuk memperbaiki laporan keuangan sehingga kualitas laporan keuangan makin lama makin baik. Namun demikian, Kemhan masih menilai hal itu belum optimal. Menteri Pertahanan telah menargetkan untuk tahun 2010, Kemhan mencapai sasaran opini Wajar Tanpa Pengeculian (WTP).

    Untuk mencapai sasaran itu, lebih lanjut Sekjen Kemhan meminta kepada seluruh jajaran Kemhan untuk melaksanakan percepatan perbaikan dalam laporan keuangan. “Kepada seluruh Kepala Satker di lingkungan UO. Kemhan untuk lebih cermat, disiplin dan akuntable dalam pengelolaan anggaran”, tambah Sekjen Kemhan.

    Sekjen Kemhan menjelaskan beberapa hal yang perlu ditingkatkan adalah pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dengan Sistem Informasi Manajemen Akutansi (SIMAK) BMN harus diperbaiki untuk tahun - tahun yang akan datang.

    Kegiatan pengelolaan BMN dengan SIMAK BMN hendaknya menjadi prioritas utama di masing - masing Kepala Satker, karena dengan perbaikan SIMAK BMN Kemhan dapat menyelamatkan asset-aset negara yang dipertanggungjawabkan kepada Kemhan.

    Mengakhiri sambutannya, Sekjen Kemhan berharap agar melalui kegiatan rapat ini akan dihasilkan suatu hal yang positif bagi perkembangan kemajuan laporan keuangan Kemhan, sehingga tercapai sasaran yang dinginkan Menhan pada laporan keuangan Kemhan tahun 2010 ini yaitu mendapat predikat WTP.

    Sementara itu, salah satu pejabat perwakilan dari Tim Pemeriksa BPK Dian Primantato mengatakan, beberapa waktu lalu BPK telah menyampaikan hasil laporan keuangan Kemhan tahun 2009 dengan opini WDP.

    Menurut Dian Primantato, kalau dibandingkan laporan keuangan Kemhan tahun 2009 dengan tahun 2008 tidak berubah, namun BPK mencatat terdapat peningkatan dalam aspek perbaikan sistem dan prosedur akuntansi. Meskipun secara umum terjadi peningkatan sistem dan prosedur, BPK mencacat masih ada yang masih perlu diperbaiki.

    “Kalau dibandingkan dengan laporan keuangan tahun 2008 pengecualiannya masih pada peralatan dan kesediaan, maka tahun 2009 yang baru lalu pengecualiannya sudah terbatas kepada beberapa transaksi saja”, jelasnya.

    Dian Primantato menyampaikan, bahwa BPK mengapresiasi langkah Kemhan melakukan review untuk semester I TA. 2010 yang merupakan langkah yang tepat untuk percepatan perbaikan. “Semakin dapat mendeteksi kelemahan sedini mungkin maka semakin cepat pula perbaikan itu bisa dilakukan”, ujarnya.

    Ditambahkannya, BPK berharap hasil dari rekonsialisasi dan review semester I TA. 2010 ini akan dapat memberikan manfaat bagi laporan keuangan Kemhan tahun 2010 minimal untuk tingkat UO. Kemhan. Kalau UO. Kemhan dapat membuat laporan keuangan yang handal dan akurat maka hal ini dapat dijadikan sebagai contoh bagi UO. yang lain.

    “Paling tidak UO. lain dapat melihat bahwa sebenarnya dengan kerja keras, kerjasama dan koordinasi maka opini terbaik WTP itu bukan suatu hal yang mustahil”, tambahnya lagi.

    Sumber: DMC

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.