ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, July 2, 2010 | 2:51 PM | 0 Comments

    Parlemen AS Setujui Rp 298,7 T Untuk Tentara AS di Afghanistan

    Ilustrasi (New York Times)

    Jakarta - Parlemen Amerika Serikat (AS) menyetujui dana untuk membiayai penambahan tentara AS di Afghanistan sebesar 33 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 298,7 triliun. Namun hal ini menuai komplain dari kubu Partai Demokrat.

    Demikian seperti dilansir Reuters, Jumat (2/7/2010). Jumlah sebanyak itu nyaris sepertiga APBNP 2010 negeri kita yang sekitar Rp 1.000 triliun.

    Kubu Partai Demokrat justru terkesan menunda-nunda penggelontoran dana tersebut. Mereka tidak bertindak pada waktunya untuk menggelontorkan dana sebesar 33 miliar dollar AS bagi tentara AS pada 4 Juli seperti yang diminta Pentagon.

    Sesuai amandemen, jadwal penarikan tentara AS dari Afghanistan ditunda. Penundaan yang disetujui oleh 162 anggota Parlemen tersebut menjadi suara anti-perang terbesar dalam Parlemen bagi Afghanistan. Namun, 9 anggota Fraksi Partai Demokrat, termasuk Ketua Parlemen Nancy Pelosi, menolaknya.

    Pimpinan Parlemen menambahkan miliaran dolar AS dalam pengeluaran non-militer sebelum membahas dana perang ini. Langkah selanjutnya diserahkan kepada Senat, karena Senat juga sedang membahas dana perang dan berencana menyalurkannya pada Mei mendatang.

    Baik Parlemen maupun Senat harus menyetujui RUU yang sama, sebelum akhirnya diajukan kepada Presiden Obama untuk ditandatangani. Namun sayangnya, Senat sendiri sedang dalam masa reses hingga 12 Juli.

    Parlemen AS menyetujui RUU tentang anggaran yang mencakup hampir 4 miliar dolar AS untuk bantuan ekonomi ke Afghanistan dan Pakistan. Dana perang ini merupakan tambahan bagi dana 130 miliar dolar AS yang telah disetujui Kongres untuk dikirimkan bagi Afghanistan dan Irak tahun ini.

    Sumber: DETIK NEWS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.