ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Sunday, August 15, 2010 | 9:36 PM | 0 Comments

    Komisi IV Berencana Penambahan Anggaran Senjata Untuk KKP

    Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Sudin mengatakan, Komisi IV akan segera meminta pertanggungjawaban Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad dan Direktorat Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (P2SDKP) Aji Sularso.

    Pernyataan Sudin ini terkait dengan penahanan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta penembakan terhadap kapal patroli KKP oleh kapal patroli Malaysia.

    "Komisi IV akan memanggil Fadel Muhammad dan Aji Sularso untuk meminta pertanggungjawabannya soal insiden penahanan dan penembakan yang dilakukan oleh polisi Malaysia. Setelah reses ini, kita akan panggil," kata Sudin, Jakarta, Minggu.

    Menurut anggota DPR dari PDIP itu, apa yang dilakukan oleh Malaysia merupakan bentuk penghinaan terhadap Indonesia.

    "Itu artinya negara kita dilecehkan oleh Malaysia. Emangnya Malaysia itu siapa. Kita lebih hebat dari Malaysia," katanya.

    Ia juga menilai, alasan dari Dirjen P2SDKP bahwa kapal patroli kita tidak memiliki persenjataan dan takut dengan kapal patroli Malaysia, bukan alasan.

    "Itu hanya alasan saja, hanya untuk pembenaran dan pembelaan saja," kata Sudin.

    Ia juga meminta Menteri KKP Fadel Muhammad untuk menyikapi aksi yang dilakukan oleh Malaysia tersebut. Fadel membenarkan bahwa saat ini memang terjadi aksi penahanan dan penembakan yang dilakukan oleh Malaysia.

    "Jawaban Fadel seperti itu bukan jawaban sebagai seorang menteri. Seharusnya Fadel menyikapi masalah tersebut dengan cepat, bukan hanya memberikan jawaban seperti itu. Apakah kita harus dilecehkan terus oleh Malaysia," ujar politisi dari PDIP itu.

    Ia juga mengatakan, bila memang persenjataan yang dimiliki oleh KKP dalam melakukan patroli laut tidak dilengkapi senjata, Komisi IV akan memberikan tambahan anggaran untuk meningkatkan jumlah persenjataan agar tidak dilecehkan terus oleh Malaysia.

    "Selama ini, Komisi IV tidak pernah diinformasikan kalau KKP tidak dibekali senjata dalam melakukan patroli, begitu ada tembakan dari kapal patroli Malaysia, langsung kabur, alasan itu tidak masuk akal," kata Sudin.

    Jumat (13/8) pekan lalu, tiga petugas Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) ditahan oleh Polisi Diraja Malaysia.

    Selain itu, kapal patroli KKP juga ditembaki oleh kapal patroli Malaysia saat menangkap kapal nelayan Malaysia yang sedang menangkap ikan di perairan Indonesia, tepatnya di perairan Bintan, Kepulauan Riau.

    Sumber: YAHOO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.