ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, August 16, 2010 | 10:03 AM | 0 Comments

    Militer China Ketinggalan Zaman

    Tank-tank melewati Lapangan Tiananmen saat parade perayaan 60 tahun Republik Rakyat China, 1 Oktober 2009 di Beijing, China

    BEIJING, KOMPAS.com - Militer China (Jie Fang Jun atau Tentara Pembebasan Rakyat) dinilai ketinggalan zaman secara teknologi. Harian Tentara Pembebasan Rakyat, Minggu (15/8), menegaskan, China harus mencontoh negara lain, terutama AS, soal modernisasi militer.

    Modernisasi militer China merupakan tema pokok reformasi lembaga tersebut. Militer China sudah menggunakan beberapa senjata modern seperti pesawat jet tempur super canggih.

    China sudah mengurangi jumlah personel militer, yang terbesar di dunia. Pemerintah Beijing berusaha membangun angkatan perang yang efektif untuk mengantisipasi konflik dengan Taiwan yang didukung AS dan Jepang atau potensi perang langsung dengan AS.

    ”Namun, untuk mencapai sasaran itu, dibutuhkan keterbukaan pemikiran,” demikian hardikan harian tersebut. Isu keterbukaan pemikiran menjadi ganjalan dalam militer China yang konservatif. ”Masih kuat gaya berpikir khas Tiongkok,” ungkap harian militer itu.

    China disarankan untuk berani belajar dari keterbukaan informasi dan komunikasi dengan lembaga militer asing. Harian itu menambahkan, sejarah dan kenyataan membuktikan sebuah negara yang tidak berwawasan global akan tertinggal. Lembaga militer tanpa visi global juga tidak memiliki masa depan.

    Masih kalah
    Disebutkan, AS merupakan contoh baik dalam dua hal, yakni pengadaan persenjataan berbasis teknologi yang sudah tersedia di pasaran seperti penggunaan global positioning system (GPS) dan pelatihan untuk menyesuaikan kemampuan militer dengan teknologi terbaru.

    Militer AS merekrut banyak tenaga muda dan menempatkannya dalam penugasan tempur di lapangan secara global.

    Militer China terkejut melihat Perang Teluk pertama (1990-1991) karena efektivitas penggunaan peluru kendali AS untuk melumpuhkan persenjataan Irak seperti tank-tank.

    Sejak saat itu, China melakukan modernisasi besar-besaran. Meski demikian, kemampuan individu masih minim.

    Tahun lalu, China memamerkan peluru kendali Dong Feng (Angin Timur) 21 C yang dapat membahayakan kapal induk AS jika digunakan dalam perang. Keberadaan Dong Feng 21 C dapat menyulitkan bantuan armada AS terhadap Taiwan dalam perang terbuka.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.