ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, August 19, 2010 | 4:44 PM | 0 Comments

    Malaysia Berulah Komisi I: Tarik Dubes RI dari Malaysia!


    Seorang aktivis Indonesia menunjuk ke sebuah bendera Malaysia saat protes anti-Malaysia di Jakarta pada 17 Agustus 2010 menyusul penangkapan tiga DKP maritim Indonesia lebih dari satu sengketa perbatasan jelas. Indonesia sangat sensitif tentang integritas teritorial sejak kalah pulau-pulau kecil Sipadan dan Ligitan di lepas pantai timur laut Kalimantan sengketa sejak 1969 ke Malaysia menyusul putusan 2002 oleh Mahkamah Internasional.

    JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah didesak untuk menarik pulang Duta Besar Indonesia di Malaysia, Dai Bachtiar. Desakan ini dilontarkan tiga anggota Komisi I DPR, Kamis (19/8/2010), di Gedung DPR, Jakarta. Mereka adalah Tantowi Yahya, Ahmad Muzani dan Ramadhan Pohan.

    Tantowi mengatakan, pemerintah sudah saatnya melakukan diplomasi tekanan. "Supaya, walaupun bersahabat kita tidak diinjak-injak. Diplomasi harus keras, caranya adalah memanggil kembali Dubes kita di sana," kata Tantowi, anggota Fraksi Partai Golkar.

    Menurutnya, diplomasi yang dilakukan pemerintah selama ini terlalu "soft". Selain itu, Tantowi memberikan catatan perlunya segera diselesaikan kesepakatan mengenai garis batas wilayah. Ahmad Muzani juga menyatakan sepakat bahwa pemerintah sudah saatnya melakukan "hard diplomacy".

    "Banyak hal yang harus diselesaikan supaya clear. Saya setuju (dipulangkan). Tapi, diplomasi juga harus menghindari konfrontasi," kata Muzani. Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi I asal Fraksi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan mengungkapkan, Komisi I siap mendukung jika pemerintah mengambil langkah penarikan duta besar. "Kalau keadaan mendesak, hal ini (penarikan dubes) perlu dilakukan. Tidak masalah. Kita siap," ujar dia.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.