TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro menegaskan arah kebijakan pertahanan nasional Indonesia adalah menuju sistem pertahanan negara yang pro kesejahteran. Hal itu ia sampaikan dalam seminar "Konsepsi Pertahanan Nasional Indonesia" di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) hari ini, Rabu (25/8).

Purnomo mengemukakan, kebijakan Minimum Essential Forces (MEF) atau kekuatan esensial minimal ini sejalan dengan Kepmenhan No KEP/17/M/1/2010. "Kecil, tapi mampu menanggulangi ancaman," jelasnya.

Purnomo juga mengibaratkan ekonomi dan kekuatan pertahanan bagai dua sisi mata uang. "Jangan sampai seperti ketika merebut Irian Barat tahun 1965, angkatan bersenjatanya kuat tapi rakyatnya miskin. Atau sebaliknya," ujarnya.
Implementasi kebijakan pertahanan yang pro kesejahteran ini salah satunya melalui pemberian tunjangan khusus bagi prajurit TNI yang bertugas di pulau-pulau kecil terluar. Selain itu, Purnomo juga menjanjikan prajurit dapat berobat ke rumah sakit mana pun. "Kalau harus ke Rumah Sakit TNI, biayanya habis," ujarnya.
Saat ini, dari Rp 1000 triliun APBN, Kementerian Pertahanan mendapat prioritas ketiga setelah Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Pekerjaan Umum. Namun, menurut Purnomo, 50 persennya habis untuk belanja pegawai yang jumlahnya mencapai 460 ribu orang, terdiri dari 400 ribu prajurit TNI dan 60 ribu PNS.

Lebih lanjut, Purnomo mengemukakan, kebijakan pertahanan yang pro kesejahteran juga berarti memajukan industri alutsista. Ia menuturkan, hingga saat ini Indonesia sudah mampu memroduksi sendiri alutsista untuk kepentingan pertahanan di darat, laut, dan udara.

Alutsista tersebut di antaranya panser, kapal life free guard 40 meter, 50 meter, dan 60 meter. "Yang sedang kami coba yang 110 meter. Juga pesawat tempur generasi 4,5 kerjasama dengan Korea, ditargetkan selesai tahun 2020," tambah Purnomo.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
1 komentar:
kok PKR ada tengah2 dinding samping terbuka.. jangan dibilang siluman donk kan mudah dideteksi radar.. itu bisa dilecehkan negara2 tetangga bahwa PKR karya terbaik bangsa Indonesia siluman aja dapat dideteksi radar.. lubang dinding di tengah luar samping itu ruang menangkap deteksi radar sehingga mudah dideteksi lawan. lihat semua kapal siluman asng dinding tidak ada berlubang.
jika mau lubang spt itu, gunakan pintu dapat dibuka tutup saja..
lubang2 ventilasi di depan moncong juga harus ditutup, ventelasi harus diarahkan ke bawah bukan ke samping.. bisa dilacak radar lawan
tolong disampaikan pada PT.PAl yea..
Post a Comment