aktivis Indonesia membakar poster bendera Malaysia saat protes anti-Malaysia di Jakarta pada 17 Agustus 2010 menyusul penangkapan tiga anggota DKP Indonesia lebih dari satu sengketa perbatasan jelas. Indonesia sangat sensitif tentang integritas teritorial sejak kalah pulau-pulau kecil Sipadan dan Ligitan di lepas pantai timur laut Kalimantan sengketa sejak 1969 ke Malaysia menyusul putusan 2002 oleh Mahkamah InternasionalJAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menegaskan, TNI siap menjaga keutuhan Negara Kesatuan RI, menanggapi sengketa isu perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia.
"TNI sebagai alat pertahanan negara tentunya siap sedia untuk mengamankan , menegakkan kedaulatan negara, menjaga integritas wilayah tanah air dan keselamatan bangsa," tegas Djoko kepada para wartawan ketika membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (23/8/2010).
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada sidang kabinet, menunjuk Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto untuk melakukan sinergi dan penataan pengamanan laut. Saat ini, ada beberapa pemangku kepentingan pengamanan laut, seperti Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla), TNI AL, Kepolisian, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Ke dalam, kita perlu melakukan sinkronisasi dan koordinasi. Dengan demikian, harapan saya, segeera setelah ini, di bawah koordinator Menkopolhukam, di tata, dipastikan bahwa semua sinergis, terkoordinasi, dan sinkron satu sama lain," kata Presiden.
Dikatakannya, secara logika, Kementerian Kelautan dan Perikanan lebih banyak berperan pada aspek kesejahteraan dan ekonomi. Sementara itu, terkait unsur keamanan, Kepolisian dan TNI AL lebih dapat berperan.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment