
"Daerah perbatasan merupakan pintu masuk Negara Kesatuan RI, sehingga harus dijaga dan diperhatikan keamanannya karena rawan penyelundupan, tindak kejahatan , terorisme, dan pengaruh asing lainnya. Bahkan daerah perbatasan juga merupakan daerah pertahanan demi keutuhan NKRI," Anas Urbaningrum saat bertemu dengan pengurus Partai Demokrat se-Kalbar di Sungai Raya, Kubu Raya, Senin.
Ia menambahkan, Partai Demokrat menilai di daerah perbatasan inilah tanggung jawab negara dituntut. Namun, lanjut dia, kalau dilihat dari alokasi anggaran, sangatlah tidak cukup untuk membangun perbatasan sehingga dibutuhkan skala prioritas.
"Pembangunan ekonomi di tapal batas juga perlu mendapat perhatian karena cukup banyak warga yang tinggal di perbatasan, selain untuk memberdayakan dan menjaga potensi yang ada di berbagai sektor," kata dia.
Ia juga melihat di kawasan perbatasan masih banyak daerah yang berpotensi di bidang perkebunan, kehutanan dan pertambangan serta pariwisata.
"Pengembangan perlu didorong di tapal batas agar potensi yang ada tersebut dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemajuan daerah," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, masalah di daerah perbatasan harus menjadi skala prioritas yang harus diperhatikan terutama kasus perpindahan wilayah dan pergantian status kewarganegaraan.
Dia mengemukakan, tidak dapat dipungkiri ada yang tinggal di daerah perbatasan khususnya di Kalbar menggunakan fasilitas pendidikan, kesehatan, listrik, maupun air bersih yang gratis dari Malaysia.
Selain itu, persoalan mendasar yang menyebabkan ekonomi perbatasan sulit berkembang adalah ketiadaan infrastruktur yang menghubungkan kawasan-kawasan di daerah perbatasan dengan pusat ekonomi di kabupaten. Resiko terberat lainnya yang harus dihadapi setiap harinya adalah tingginya harga-harga kebutuhan pokok.
"Di perbatasan, masalah infrastruktur dan fasilitas umum sangat krusial hingga menimbulkan kesenjangan infrastruktur dan fasilitas umum antara perbatasan Indonesia dengan Malaysia," kata Anas Urbaningrum yang datang bersama Sekjend DPP Partai Demokrat Edi Baskoro Yudhoyono serta sejumlah pengurus lainnya.
Tidak hanya itu, masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan negara juga harus diberdayakan di semua sektor, sehingga ada motivasi untuk bekerja dan keluar dari garis kemiskinan.
"Pasalnya, jika persoalan ekonomi tersebut tidak pernah bisa dijawab dengan solusi baik, terutama tersedianya infrastruktur jalan memadai, ancaman disintegrasi dan perpindahan masyarakat perbatasan ke negara tetangga Malaysia akan benar-benar menjadi kenyataan," kata dia.
Selain itu, tantangan ke depan adalah menciptakan pemerataan pembangunan di wilayah perbatasan karena banyak hal yang dapat memicu kedaulatan sehingga wajib diperhatikan oleh negara.
"Perhatian yang dimaksud adalah perhatian infrastruktur, pembangunan ekonomi maupun ketahanan serta dimensi-dimensi yang lain," demikian Anas Urbaningrum.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
PERBATASAN
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Kementerian PU Bangun Fasilitas untuk TNI Di Pulau Nipah
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Satu Skuadron UAV Akan Mengawasi Perbatasan
- Tank Scorpion, AMX-13 Dan MLRS Astros II Amankan Demarkasi RI-Malaysia
- Jubir Kemhan : Pulau Nipah Akan Dijadikan Bungker BBM Dan Logistik
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Kasum TNI: Konflik Laut Cina Selatan Rawan Potensi Ancaman
- Kemhan : Indonesia Tambah Pasukan Elit di Perbatasan
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- SBY : Pengadaan Alutsista Bukan Sekadar Menjaga Perbatasan
- Presiden : Nipah Dirancang dan Dibangun untuk Gugus Depan Pertahanan
- Pemerintah Sediakan Rp 3,9 Triliun Untuk Pembangunan Perbatasan Kalimantan
- Wamenhan Kunjungi Pulau Nipah Dan PT Palindo Batam
- Komisi I : Lebih Baik Kita Berperang Bila Malaysia Masih Menginginkan Ambalat
- Kodam Mulawarman Bangun Peluncur Roket dan Siagakan Heli Serbu Di Kaltim
- Pangdam Mulawarman : 44 Tank Leopard Akan Di Tempatkan Di Perbatasan Kalimantan
- Pangdam Mulawarman : Tank Malaysia Sudah Disiagakan Di Perbatasan Kalimantan
- Menhan : UAV Akan Menjadi Andalan Di Daerah Perbatasan
- TNI AD Tambah 1 Batalyon Dan Pos Pengamanan di Perbatasan Malaysia
- Satu Skuadron Heli Tempur Akan Di Tempatkan Di Nunukan
- Pangdam Mulawarman : Tank Leopard Dinilai Mampu Amankan Perbatasan
- NC-212 TNI AL Usir Pesawat CN-235 Milik Malaysia Karena Melanggar Perbatasan NKRI
- 2012, TNI AD Bentuk Satuan Tank Di Kalimantan
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment