ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, December 1, 2010 | 2:10 PM | 0 Comments

    Pemerintah Belum Sikapi Tawaran Hibah F-16 AS


    Pesawat jet tempur A KF-16 sedang dicek untuk daya tahan bermacam cuaca ekstrim di Seosan, Seoul, Senin (8/9). AFP PHOTO/JUNG YEON-JE

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) hingga kini belum memutuskan soal tawaran hibah pesawat bekas F16-A dari Amerika. Kemenhan masih terus mengkaji tawaran tersebut.

    Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemenhan Puguh Santoso mengatakan, masih banyak yang harus dipertimbangkan dari tawaran tersebut. "Kami teknisnya juga masih belum tahu. Jadi masih banyak yang harus dipertimbangkan," kata Puguh, Rabu (1/12), di gedung DPR, Jakarta.

    Menurut Puguh, hingga kini pihak Amerika belum memberitahu kondisi teknis pesawat bekas yang ditawarkan tersebut. Karena itu, tawaran pesawat tersebut belum tentu diterima. Sikap menerima atau menolak akan diputuskan setelah semua kajian yang dilakukan Kemenhan selesai. Kajian akan melibatkan TNI AU maupun ahli pesawat dari PT Dirgantara Indonesia.

    "Kami hargai tawaran itu, tapi tidak serta merta kami terima saja. Dari sisi positif-negatif kan harus ada kajian yang mendalam, termasuk biaya retrofit. Jangan sampai biaya perawatan ternyata tidak efisien," ujar Puguh.

    Sebelumnya, Amerika berencana menghibahkan 24 pesawat bekas F16-A ke Indonesia. Hibah itu disertai syarat bahwa retrofit (perbaikan) harus dilakukan dengan pihak Amerika. Berdasarkan perhitungan, biaya retrofit tiga pesawat bekas sama dengan satu harga pesawat baru.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.