ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, December 2, 2010 | 8:35 AM | 0 Comments

    Indonesia Antisipasi Perang Robotik

    UAV Buatan Israel

    Jakarta, Kompas - Mengikuti perkembangan teknologi yang ada dewasa ini, TNI memandang penting perkembangan teknologi alat utama sistem persenjataan robotik, seperti pesawat terbang tanpa awak, pesawat udara nirawak, unmanned aerial vehicle untuk udara, remotely-operated vehicle untuk darat, dan unmanned underwater vehicle untuk bawah air.

    Kol Achmad Djamaludin yang mewakili Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI menyampaikan hal itu dalam Lokakarya Komisi Teknis Pertahanan-Keamanan Dewan Riset Nasional (DRN) di Jakarta, Selasa (30/11).

    Selain memang menjadi tren dalam peperangan, TNI pun merasakan adanya kebutuhan untuk memiliki peralatan jenis robotik, juga menguasai teknologi pendukungnya. Misalnya saja remotely-operated vehicle (ROV) untuk membantu pasukan infanteri dan pasukan khusus dalam perang kota atau unmanned aerial vehicle (UAV) untuk patroli perbatasan dan pengarah bantuan tembakan.

    Selain Kol Djamaludin, ikut tampil sebagai panelis Deputi Menteri Ristek Bidang Relevansi dan Produktivitas Iptek Teguh Rahardjo serta staf pengajar Institut Teknologi Bandung, Prof Muljowidodo. Teguh menjelaskan berbagai regulasi yang disiapkan pemerintah untuk mendukung kemandirian riset teknologi pertahanan robotik, sementara Muljowidodo menjelaskan aspek-aspek teknis yang ada pada alutsista robotik serta iptek apa saja yang dibutuhkan untuk menguasai pengembangan alutsista robotik.

    Peneliti LIPI, Estiko, dalam komentarnya menegaskan pentingnya teknologi robotik yang, antara lain, dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pertahanan serta menghindari kematian manusia.

    Meski mengakui banyak manfaatnya, upaya menguasai teknologi alutsista robotik masih terkendala oleh sejumlah faktor, misalnya belum sinkronnya program industri pengembang alutsista robotik dan kriteria pengguna. Sejumlah teknologi sensitif, seperti sensor, menurut Muljowidodo, juga masih belum kita kuasai. Di tengah situasi yang belum kondusif ini, sejumlah tenaga ahli di bidang alutsista robotik dikabarkan mendapat tawaran menarik di negara lain.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.