ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, December 1, 2010 | 2:08 PM | 0 Comments

    Presiden Rusia Peringatkan Perlombaan Senjata


    Topol, Rudal Balistik antar benua milik Rusia. AP/Alexander Zemlianichenko

    TEMPO Interaktif, Moskow -Presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan bahwa sebuah perlombaan senjata baru bisa terjadi dalam dekade berikutnya, kecuali Rusia dan Barat membentuk sebuah kesepakatan untuk bekerja sama dalam membangun sistem pertahanan rudal.

    Dalam pidato tahunan bertajuk Negara Kebangsaan, Selasa (30/11) waktu Moskow, Medvedev menyerukan kerjasama lebih erat dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa, mengulurkan tangan prosepek hubungan yang erat dua dekade setelah runtuhnya Uni Soviet yang mengakhiri Perang Dingin.

    Namun dia mengatakan ketegangan akan cepat menjalar, memaksa Rusia untuk meningkatkan gudang senjatanya jika Barat yang menawarkan sistem untuk membela terhadap ancaman rudal gagal menghasilkan kesepakatan yang konkret.

    "Dalam dekade mendatang kita menghadapi alternatif berikut: Apakah kita mencapai kesepakatan mengenai pertahanan rudal dan menciptakan mekanisme standar untuk kerjasama, atau ... babak baru perlombaan senjata dimulai," tukas Medvedev. "Dan kita harus membuat keputusan tentang penyebaran senjata-senjata ofensif baru. Sudah jelas bahwa ini skenario yang sangat menyedihkan."

    Pidato yang dibacarkan di depan para anggota parlemen dan para menteri, meningkatkan diskusi-diskusi sensitif antara Amerika dan NATO atas misil pertahanan.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.