ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, December 4, 2010 | 10:08 AM | 0 Comments

    AS: Indonesia Tak Kuasai TNI


    INILAH.COM, Jakarta – Bocoran dokumen AS di situs WikiLeaks menyebutkan bahwa Amerika sempat merasa Indonesia tak menguasai militernya sendiri atau TNI.

    Pernyataan dalam laporan Report RL33260 dan bertanggal 19 Januari 2006 ini membahas mengenai kondisi di Papua. Terutama setelah terbunuhnya dua warga AS di Timika.

    “Laporan keberadaan militer Indonesia di Papua meningkatkan perhatian Kongres terhadap teritori paling timur di negara tersebut,” demikian laporan yang disusun Congressional Research Service (CRS), tangan riset untuk Kongres (DPR) AS.

    Dalam laporan itu, penyusun menyatakan bagian barat provinsi tersebut yang bukan bagian dari teritori Papua Nugini, merupakan tempat kaya sumber daya alam. Serta disebutkan, banyak terjadi pelanggaran HAM di wilayah ini.

    Sebab itulah, laporan yang disusun oleh Bruce Vaughn ini menyebutkan, hubungan Indonesia dan AS bisa membuka kesempatan bagi Amerika untuk mendukung penegakan HAM.

    “Serta mengembangkan hubungan militer dengan partner berharga demi perang melawan terorisme di kawasan dan aktor geopolitik penting di Asia Tenggara.” Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kondisi HAM di Papua.

    Menurut laporan, anggota Kongres merasa kegagalan Indonesia untuk mengadili siapapun yang bertanggung jawab atas insiden Timika dan pelanggaran HAM lainnya membuktikan sesuatu.

    “Militer Indonesia (TNI) dalam beberapa hal, masih di luar kendali pemerintah dan Amerika Serikat sebaiknya menunda beberapa bantuan militer.”

    Namun penahanan Anthonius Wamang yang dianggap bertanggung jawab atas insiden Timika 2002 lalu cukup memuaskan AS. Artinya, Amerika menyatakan hubungan antar militer bisa dimulai kembali.

    Sumber: INILAH

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.