ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, March 16, 2011 | 8:38 AM | 0 Comments

    Bangkai Kapal Perang Belanda Ditemukan di Perairan Madura

    Ilustrasi.

    Sisa-sisa sejarah invansi Belanda ke Tanah Air kembali terkuak. Sebuah bangkai kapal yang ditemukan nelayan di perairan Kepulauan Giliraja, Kabupaten Sumenep,Jawa Timur,pada Januari 2011 mulai diteliti para arkeolog dan TNI Angkatan Laut, kemarin.

    Hasil sementara penelitian menyebutkan bahwa bangkai kapal itu diperkirakan kapal perang milik Belanda yang karam di perairan Sumenep. Setelah terlihat nelayan Kepulauan Giliraja secara tidak sengaja awal tahun ini, penemuan tersebut dilaporkan ke kepala desa Banmaleng,Kepulauan Giliraja,dan diteruskan ke Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sumenep.Atas permintaan Pemkab Sumenep,TNI AL dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jatim di Trowulan,Mojokerto, akhirnya menyelam untuk meneliti dan membersihkan bangkai kapal.

    Dari penyelaman itu diketahui pada dinding bangkai kapal terdapat pelat bertuliskan ”Fyenoord 1914”. Diduga kuat,tulisan ini merupakan nama kapal sekaligus tahun pembuatannya.Sedangkan di bagian pinggir kapal, juga tertera lengkap angka 455-456.Kemungkinan besar angka ini adalah nomor lambung kapal.TNI AL sudah membersihkan angka tersebut dari karat dan lumut. Saat diteliti kemarin,kapal buatan Belanda itu diperkirakan memiliki panjang sekitar 50 meter dan lebar 6,5 meter.

    Peneliti belum berhasil memastikan panjangnya karena setengah lebih badan kapal terbenam dalam pasir danlumpur di dasar laut.Sejauh ini yang baru berhasil diukur sepanjang 1,5 meter. ”Kami telah menyelam sekaligus mendata ciri-ciri dari bangkai kapal tersebut,” ujar salah satu anggota Basarnas TNI AL Serma Muhadi kemarin. Dia mengakui,identitas kapal diketahui setelah petugas menemukan pelat yang berisi informasi tahun pembuatan serta asal kapal.

    Sedangkan di ruang mesin kapal terdapat tulisan dalam bahasa Belanda. Isinya,kurang lebih berupa peringatan terhadap awak kapal,”Apabila terjadi panas lebih dari 90 derajat,mesin harus dimatikan”.Kapal perang tersebut masih menggunakan ketel uap. ”Jenis kapal kurang lebih sama dengan kapal perang milik AL tahun 1980-an,yakni jenis kapal torpedo dengan menggunakan ketel uap,” imbuh dia. Muhadi menyatakan,proses pembersihan lumpur dari dalam bangkai kapal masih berlangsung.

    ”Untuk sementara, kami fokus pada pembersihan saja.Barang-barang yang memungkinkan untuk diangkat,kita amankan ke daratan,”tegasnya Pelaksana Tugas Kepala BP3 Jatim di Trowulan Aris Soviani menegaskan,kapal tersebut adalah kapal perang milik Belanda yang dibuat pada tahun 1914.”Kapal itu dibuat di Rotterdam dengan nomor lambung 455 – 456,”terang Aris saat dihubungi SINDO,kemarin. Dia menambahkan,temuan kapal perang bersejarah ini akan dilaporkan ke Direktorat Peninggalan Bawah Air Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar).

    Aris menyarankan agar kapal tersebut berada di posisi semula dan dijadikan objek wisata air.”Laporan lisan saja.Untuk laporan tertulis sedang kami susun,” tutur Aris. Jika usulan kapal kuno ini disetujui Kemenbudpar, secara otomatis posisi kapal tak akan digeser.Hanya, dibutuhkan waktu untuk mengangkat lumpur agar semua badan kapal tampak jelas.

    Dengan demikian, keindahan dan desain kapal bisa dinikmati utuh dengan cara menyelam.”Ini akan menjadi objek wisata bawah air yang menarik,”cetusnya. Mengenai kapan keputusan tindak lanjut atas temuan itu sendiri,Aris tak bisa memastikan.Langkah lanjutan,sambung dia,baru akan dilakukan jika sudah ada perintah selanjutnya dari Kemenbudpar.

    Sumber: SINDO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.