ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, March 15, 2011 | 8:36 AM | 0 Comments

    Perlunya Forum Working Group Indonesia - Rusia Untuk Evaluasi Pengadaan Alutsista

    Sukhoi TNI AU Yang Dibeli Dari Rusia.

    Jakarta – Forum Kelompok Kerja (Working Group) antara Indonesia dan Russia perlu diwujudkan sebagai upaya mengevaluasi seluruh proses kerjasama pertahanan dan pengadaan peralatan utama sistem persenjataan (alut sista) kedua negara, demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI, Sjahfrie Sjamsoeddin, saat menerima kunjungan kerja General Director Rosoboronexport, Anatoly Isaikin, di Kantor Kemhan, Jakarta, Senin (14/3).

    Rosoboronexport merupakan perusahaan negara milik Russia yang selama tahun 2010 telah berhasil menjual persenjataan produksi negara beruang merah tersebut, ke seluruh dunia dengan nilai lebih dari 8,6 trilyun dollar AS (sumber : interfax.ru ).

    Di Indonesia sendiri, Rosoboronexport telah memasok alut sista yang digunakan TNI diantaranya enam Sukhoi jenis Su-30MK2 untuk TNI Angkatan Udara, 18 kendaraan tempur tank amphibi BMP-3F untuk Pasukan Marinir serta helikopter serta enam unit helikopter MI-35P untuk TNI Angkatan Darat.

    Okleh karenanya kerjasama tersebut diharapkan tidak sebatas pada pengadaan, namun juga perlu dikembangkan pada penyediaan suku cadang, alih tekhnologi, pemeliharaan dan penyediaan persenjataan, tambah Wamenhan. Wamenhan juga mengingatkan, bahwa dalam proses kerjasama ataupun pengadaan diharapkan tidak melanggar peraturan dan berpegang undang-undang yang berlaku, mengingat pengadaan yang dilaksanakan menggunakan fasilitas state credit atau menggunakan jalur Government to Government (G to G).

    Pada kesempatan tersebut Wamenhan didampingi oleh Duta Besar RI untuk Russia, Hammid Awaluddin, Irjen Kemhan, Laksdya TNI Gunadi, Dirjen Kuathan Kemhan Laksda TNI Moch. Jurianto, SE, Kabadan Ranahan Laksda TNI Susilo, Dirjen Renhan Marsda TNI B.S Silaen dan Dirjen Pothan Dr Ir Pos Hutabarat MA. Sementara Anatoly Isaikin didampingi Duta Besar Russia untuk Indonesia Alexander A Ivanov beserta pejabat teras Rosoboronexport. Selesai kunjungan, dilaksanakan tukar menukar cinderamata antara Wamenhan dan Director General Rosoboronexport.

    Sumber: DMC

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.