ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, March 17, 2011 | 5:41 PM | 0 Comments

    Dephan, Ristek Dan BPPT MoU Pembuatan 250 Roket Per Tahun

    JAKARTA - Dalam rangka mendukung revitalisasi industri pertahanan serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan, Kementerian Pertahanan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) tentang pengkajian dan pengembangan teknologi untuk mendukung pertahanan negara, di Kantor Kemhan, Kamis (17/3).

    Dalam nota kesepakatan tersebut Kemhan dan BPPT sepakat untuk melaksanakan kerjasama antar kedua pihak dan bertujuan melaksanakan kerjasama pengkajian, penerapan, dan pengembangan teknologi untuk mendukung pertahanan negara.

    “Tujuanya untuk membangun sinergitas dalam kerjasama Menhan dan Ristek serta memberikan payung hukum bagi kerjasama ini dan perdagangan ke depan. Karena dalam pembangunan alutista kita perlu payung hukum,“ kata Menhan, Purnomo Yusgiantoro.

    Selain itu, dalam kerjasama ini juga untuk memanfaatkan BPPT di dalam pembangunan teknologi alutista. “Kita kemarin di Baturaja melakukan uji coba untuk roket R 122 hasil kerjasama dengan BPPT dan Balitbang dan itu berhasil," tutur Purnomo.

    Untuk itu, dalam kabinet Indonesia Bersatu II, Kemhan dan Kemenristek sepakat memproduksi 1000 roket tahun 2011-2014 sebagai senjata Artileri Indonesia. "Untuk multiple launch, diluncurkan bersama-sama dengan jarak 15 kilometer. Seribu roket untuk 4 tahun artinya setiap tahun produksi 250 roket," tandasnya.

    Sumber: JPNN

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.