ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, March 14, 2011 | 7:04 PM | 0 Comments

    Pindad Garap Tank Ringan K-21 Pada Tahun 2014

    Tank Tempur Ringan K-21 Buatan Korsel.

    BANDUNG : PT Pindad akan mengembangkan kendaraan tempur tank ringan mulai 2014, untuk memenuhi kebutuhan pertahanan TNI Angkatan Darat.

    Dirut Pindad Adik Avianto Soedarsono mengemukakan rencana tersebut merupakan upaya untuk menjawab kebutuhan panser dan tank TNI AD yang saat ini 90% diisi oleh produk asing.

    Dia mengemukakan tank ringan itu akan merujuk pada model produk mancanegara saat ini, seperti produk K-21 buatan Doosan DST Korea Selatan dan Turki.

    Tank ringan memiliki bobot antara 15 ton - 25 ton dengan dua jenis penggerak kendaraan berupa ban atau rantai. Namun, ada pula tank ringan lainnya yang memiliki bobot 25 ton lebih.

    Adik mengatakan harga tank ringan berpenggerak ban sekitar Rp40 miliar, sedangkan yang berpenggerak rantai sekitar Rp50 miliar.

    “Kami sedang membahas rencana ini dengan pemerintah, TNI AD, dan pihak-pihak lainnya. Mudah-mudahan rencana pengembangan ini bisa direalisasikan dalam waktu dekat,” katanya hari ini.

    Adik belum merinci kebutuhan TNI AD akan tank ringan. Menurut dia, pihaknya baru melangkah ke proses persiapan dan studi.

    Dia mengemukakan proses persiapan termasuk studi dan pengembangan akan memakan waktu lama. Jika pemerintah sudah menyatakan berkomitmen, katanya, Pindad segera melakukan serangkaian kerja sama business to business dengan industri pertahanan di luar negeri.

    Dia optimistis Pindad mampu mengerjakan proyek pengembangan tank ringan tersebut dengan dukungan penuh pemerintah dalam rangka optimalisasi industri kesenjataan strategis, seperti panser dan tank.

    Menurut dia, kemampuan perusahaan telah teruji dalam pengadaan Panser Anoa 6x6 yang dipesan Kementerian Pertahanan beberapa waktu lalu.

    Dia menuturkan kekuatan TNI AD yang didasarkan pada kekuatan pokok minimum memang memadai dari sisi kuantitas. Akan tetapi, lanjutnya, kondisi alat pertahanan TNI AD tersebut sangat tidak memadai dari sisi kualitas. "Kondisinya sangat memprihatikan karena anggaran terbatas," ujarnya.

    Adik mengatakan salah satu penyebabnya adalah minimnya sokongan anggaran bagi industri pertahanan. Pada kesempatan yang sama, dia mengatakan Pindad segera mengerjakan Panser Anoa Tarantula yang teknologinya diserap dari Doosan DST. Panser ini akan dipersenjatai kanon 90 mm buatan Belgia.

    Dia mengemukakan kontrak kerja sama pengadaan kendaraan tempur tersebut sudah dilakukan pada 2009 sebanyak 22 unit. Sebanyak 11 unit built-up akan segera tiba dari Doosan DST, sedangkan sisanya 11 unit dikerjakan oleh Pindad.

    Sumber: BISNIS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.