
Jakarta - Dalam rangka mendukung Program Revitalisasi Industri Pertahanan serta pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan guna mewujudkan kemandirian sarana pertahanan, Kementerian Pertahanan (Kemhan) bersama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menandatangani kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang pengkajian dan pengembangan teknologi untuk mendukung pertahanan negara.
MoU ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Mardya TNI Eris Herryanto dengan Kepala BPPT Marzan Aziz Iskandar serta disaksikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata serta Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin, Kamis (17/3) di kantor Kemhan, Jakarta. Hadir pula sejumlah pejabat di jajaran Kemhan, Kementerian Ristek dan BPPT.
Dalam MoU tersebut, Kemhan dan BPPT sepakat untuk melaksanakan kerjasama dalam bidang pengkajian dan pengembangan teknologi untuk mendukung pertahanan negara. Kesepakatan bersama ini bertujuan melaksanakan kerjasama pengkajian, penerapan dan pegembangan teknologi untuk mendukung pertahanan negara, sehingga dapat meningkatkan sistem pertahanan negara yang lebih tertata, terintegrasi dengan tingkat keamanan dan keselamatan yang tinggi.
Ruang lingkup kerjasama meliputi, penelitian, pengkajian, penerapan dan pengembangan teknologi untuk sarana pertahanan, pemetaan teknologi untuk kebutuhan sarana pertahanan, pengkajian mengenai pembangunan dan pengembangan industri pertahanan, audit teknologi untuk industri dan sarana pertahanan dan kegiatan terkait lainnya yang dipandang perlu dan disepakati oleh kedua pihak.
Sedangkan bentuk kerjasamanya meliputi, pemanfaatan sarana prasarana yang sesuai dengan kebutuhan, bantuan dan pelayanan teknologi serta pendidikan dan pelatihan.
Selanjutnya dalam rangka merealisasikan kesepakatan bersama ini, kedua pihak setuju dan sepakat untuk membentuk tim yang terdiri dari wakil dari masing- masing pihak, untuk membahas setiap kegiatan yang disepekati oleh kedua pihak yang dijabarkan dan dituangkan dalam suatu perjanjian kerjasama tersendiri sesuai bidang kegiatan yang akan dikerjasamakan dengan mengacu pada MoU tersebut.
Menhan Purnomo Yusgiantoro dalam sambutannya mengatakan, maksud dan tujuan dari MoU ini adalah pertama untuk mensinergikan dua kementerian yaitu Kemhan dan Kemenristek dalam hal ini BPPT, kedua memberikan payung bagi langkah – langkah yang akan dikerjakan antara Kemhan dan BPPT terutama dalam pengkajian dan pengembangan Iptek teknologi pertahanan yang terus berkembang pesat dari waktu kewaktu, dan ketiga dalam rangka membangun kemandirian Alutsista TNI.
“Dengan dukungan dari BPPT kita harap, kedepan nanti ini kita akan dapat kita lakukan lebih cepat lagi untuk meningkatkan local content”, tambah Menhan.
Lebih lanjut Menhan mengatakan, kerjasama antara Kemhan dan Kemenristek dalam hal ini BPPT secara konkrit kedepan dalam waktu dekat diantaranya adalah mewujudkan pembangunan 1000 Roket RHan 122 yang telah dicanangkan untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
Sementara itu, Kepala BPPT menegaskan bahwa BPPT siap mendukung program revitalisasi industri pertahanan. Dukungan yang dapat diberikan BPPT antara lain meliputi pertama melakukan audit teknologi pada sejumlah industri pertahanan strategis, kedua menyediakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana pengujian produk Alutsista yang dikembangkan oleh industry pertahanan, ketiga memberikan solusi teknologi dengan mengembangkan produk – produk Alutsista yang dibutuhkan TNI, keempat memberikan layanan teknologi pada sistem jaringan informasi dan manajemen database di lingkungan Kemhan dengan aman dan cepat, dan kelima bersama Kemhan dan stakeholders lainnya membentuk sistem standarisasi dan akreditasi produk – produk pertahanan yang menjadi prioritas.
Lebih lanjut Kepala BPPT berharap, melalui penandatanganan kesepakatan bersama ini nantinya akan lebih banyak lagi implementasi di dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi di bidang pertahanan yang dapat dilaksanakan bersama – sama.
Sumber: DMC
Berita Terkait:
TNI
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
Teknologi
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- PT DI Akan Produksi Simulator CN-235 Dan Super Puma
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Debat Polemik Pengembangan Pesawat Tempur KFX
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Pengamat : Israel Gagal Membuat Jet Tempur Kfir Yang Tangguh
- TNI AU Kembali Aktifkan ACMI Pekanbaru
- Departemen Pertahanan Bangun Pertahanan Cyber
- TNI Gandeng UI Untuk Mengembangkan Kapal Tanpa Awak
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- KSAD : Pembelian Alutsista Luar Negeri Harus Ada Alih Teknologi
- Lapan : Nozzle Roket RX-550 Masih Bermasalah
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
- BPPT Siap Mengembangkan UAV Untuk Militer
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment