ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, March 14, 2011 | 6:52 PM | 0 Comments

    Dirut Pindad : Percuma Beli Tank Tanpa Konsep

    ACV 300 Kerjasama Antara PT.PINDAD Indonesia Dengan Turki.

    BANDUNG - Selama ini Indonesia dinilai cenderung membeli kendaraan tempur (ranpur) tanpa konsep. Seharusnya, ranpur yang dibeli harus memenuhi kondisi dan situasi infrastruktur Indonesia.

    “Misalnya pakai tank 50 ton, bagimana dengan jalannya, jembatannya kuat tidak? Itu kan perlu disesuaikan dengan lingkungan kita. Jika tidak, tanknya enggak bisa kemana-mana,” tutur Direktur Utama PT Pindad Adik Sudarsono di sela seminar dan workshop pengembangan teknologi ranpur Gathering of Technology Society di Pussenkav Bandung, Jawa Barat, Senin (14/3/2011).

    Adik menegaskan pembelian ranpur yang besar namun tidak bisa digunakan akan percuma. Karena itu melalui seminar hari ini diharapkan ada kesepahaman tentang bagaimana memilih ranpur ideal.

    Dia menambahkan, dari seminar ini juga dapat diketahui ranpur atau alat utama sistem pertahanan (Alutsista) seperti apa yang digunakan negara-negara lain, seperti Ukraina, Turki, dan Korea Selatan. Negara-negara tersebut merupakan mitra PT Pindad. “Kami jadi tahu masalah yang paling cocok dengan produk dia,” sebut Adik.

    Selain itu, lanjut Adik, konsep kerja sama Pindad dengan negara lain sudah mengalami perubahan.

    Jika dulu Pindad hanya mengikuti standard ideal negara lain, kini negara lain yang harus mengikuti standard Pindad. Ini terjadi saat Pindad memproduksi ranpur Anoa.

    “Sekarang kita yang di depan, seperti Anoa, pemesan mau mesin apa? Mau mesin dari Mercy, Hyunday, kami bisa tentukan. Pindad juga yang menentukan jenis meriam, file control, suspensi, dan lainnya,” sambung Adik.

    Sumber: OKEZONE

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.