ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, May 18, 2011 | 3:48 PM | 0 Comments

    Ketergantungan Akan Alutsista ke Negara Lain Timbulkan Malapetaka

    Ilustrasi.

    Jakarta - Ketergantungan alat utama sistem senjata (alutsista) yang berlebihan pada negara lain dapat menimbulkan malapetaka, untuk itu pemerintah diharapkan bisa meningkatkan kebutuhan alutsista /non alutsista TNI demi terwujudnya percepatan kemandirian alutsista produksi dalam negeri dan perluasan pembangunan ekonomi.

    "Kita semua memandang penting kemandirian alutsista dalam negeri," kata Pemimpin Umum Harian Sinar Harapan Laksamana Muda TNI Purn Rosihan Arsyad dalam seminar bertajuk "Revitalisasi Industri Pertahanan Untuk Kemandirian Alutsista dan Perluasan Pembangunan Ekonomi" di Wisma ANTARA, Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan bahwa upaya revitalisasi industri pertahanan diperlukan khususnya untuk mempertemukan pandangan yang seragam akan alutsista dengan negara lain demi membangun Hankamnas (pertahanan keamanan nasional) dengan alutsista buatan dalam negeri.

    "Nilai belanja alutsista ASEAN itu 25 miliar dolar AS, dan kita bisa menghemat jika membuat sendiri," katanya

    Sementara itu panglima TNI Agus Suhartono mengatakan bahwa industri pertahanan merupakan salah satu industri strategis dalam rangka menangkal potensi ancaman negara kita.

    Ia mengutarakan bahwa kendala pembangunan industri pertahanan adalah seringnya terjebak dalam dilema anggaran negara yang membuat kita harus terus mendorong revitalisasi industri strategis.

    Menurut Panglima, demi mewujudkan percepatan industri pertahanan ada tiga hal yang harus diperhatikan, pertama, revitalisasi industri untuk menghilangkan tertinggalnya efisiensi perusahaan.

    Kedua, horizon industri nasional sering terjebak oleh target laba jangka pendek yang sering mengganggu target jangka panjang. Ketiga revitalisasi keterkaitan dalam menjalin hubungan antar lembaga dengan pihak terkait lainnya serta adanya komitmen bersama.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.