
Makassar - TNI AU Lanud Sultan Hasanuddin mengerahkan sukhoi untuk memaksa pesawat asing mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin. Pesawat tempur modern itu disiagakan setelah Radar Kosekhanudnas II mendeteksi pesawat asing melintasi wilayah udara di sekitar Makassar.
Demikian simulasi pada latihan Sriti Gest di Landasan Udara Sultan Hasanuddin, Kamis 12 Mei. Latihan ini melibatkan seluruh personel TNI AU Lanud Sultan Hasanuddin dan alutsista yang dimiliki serta sarana prasarana pendukung lainnya, termasuk sukhoi yang andal dalam pengintaian.
Simulasi yang berlangsung sekira pukul 06.40 wita tersebut digambarkan pada berbagai situasi darurat. Dimulai dari ilustrasi pengintaian illegal fishing di Laut Sulawesi oleh Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin. Data intelijen mengidentifikasi lokasi kegiatan illegal fishing dan ditengarai dilakukan oleh kapal-kapal perang asing. Menyadari aktifitasnya dimonitor TNI AU, kapal-kapal perang asing tersebut mengintimidasi pesawat intai Skadron Udara 5.
Komandan Lanud Sultan Hasanuddin selanjutnya segera berkoordinasi dengan komando atas Koopsau II untuk menyiapkan unsur tempur pesawat Sukhoi dari Skadron Udara 11. Dalam waktu beberapa menit penghancuran terhadap target permukaan di perairan Sulawesi pun dilakukan.
Pada saat yang sama Radar Kosekhanudnas II mendeteksi pesawat asing yang melintasi di angkasa Makassar tanpa izin. Pesawat Sukhoi Skadron Udara 11 dikerahkan untuk memaksa pesawat asing tersebut mendarat (force down).
Usai latihan, Komandan Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Kolonel Pnb Mujianto mengatakan, satuan udara di bawah Lanud Sultan Hasanuddin yaitu Skadron Udara 11 yang mengoperasikan pesawat tempur Sukhoi Su 27/30 dan Skadron Udara 5 yang mengoperasikan pesawat intai Boeing 737 dan CN 235 MPA harus senantiasa meningkatkan profesionalisme seluruh krunya sehingga tugas satuan dapat terlaksana dengan baik. "Hal utama yang perlu diperhatikan adalah keselamatan terbang dan kerja," ucapnya.
Sedangkan Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Kolonel Pnb Barhim menjelaskan latihan Sriti Gesit digelar untuk menjaga dan meningkatkan combat readiness atau kesiapan tempur dari seluruh personel TNI AU khususnya awak pesawat.
"Latihan Sriti Gesit untuk menguji kesiapan seluruh satuan di bawah jajaran Lanud Sultan Hasanuddin guna meningkatkan kesiapsiagaan operasional Lanud Sultan Hasanuddin dalam mendukung tugas TNI AU" jelas Barhim.
Sumber: Fajar Online
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI AU
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Lanud Supadio Dilengkapi Dengan Rudal QW 3
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- Kemhan Belum Membayar Dua Pesawat CN 295
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Pesawat Tanpa Awak Tiba Akhir 2013
- TNI AU Tolak Lanud Iswahyudi Untuk Kepentingan Sipil
- Status Lanud Pekanbaru & Pontianak Jadi Kelas A
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Jupiter Aerobatic Team (JAT) Dan Team Dynamic Pegasus Akan Tampil Di HUT TNI AU
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Pesawat Antonov Kembali Kirim Empat Mesin Pesawat Sukhoi TNI AU
- Super Tucano Lakukan Ujicoba Pengeboman Di Lumajang
- Dua SU-30 MK2 Sudah Tiba Di Makassar
- Jupiter Aerobatic Team TNI AU Akan Tampil Di Malaysia
- Besok, Dua Pesawat Tempur Sukhoi Tiba Di Lanud Hassanudin
- KSAU Terima Kunjungan Dubes Korsel
- TNI AU Kirim Enam Pilot Untuk Pelatihan Pesawat T-50 Dan T/A-50
- 2013, Anggaraan TNI AU Naik 8,3 Persen
- TNI AU Bentuk Satgas Untuk Menangani Kecelakaan Hawk 100
- Gemuruh Super Tucano di Langit Malang Raya
Pesawat Tempur
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Komisi I : Kami Menyanyangkan Progam Pengembangan KFX Tidak Bejalan Mulus
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
0 komentar:
Post a Comment