ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, May 17, 2011 | 5:16 PM | 0 Comments

    Liputan Khusus : Inilah Strategi 'Psy War' TNI Hadapi Lanun Somalia

    Jakarta - Tak hanya diberangkatkan untuk operasi pembebasan awak Kapal Kargo Sinar Kudus, Satuan Tugas "Merah Putih" TNI yang dipimpin Komandan Marinir Mayor Jenderal (Mar) Alfan Baharudin ternyata juga menyiapkan strategi "psy war" alias perang urat syaraf menghadapi para lanun.

    Strategi ini sebenarnya akan dilakukan setelah pasukan elite TNI, gabungan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) Marinir TNI Angkatan Laut, dan Satuan Penanggulangan Teror Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat berhasil menduduki kampung perompak Ceel Dhahanaan (El Dhanan). Kampung yang menjadi basis para bajak laut itu akan diduduki untuk mencegah mereka mengerahkan bantuan saat kapal Sinar Kudus disergap pasukan TNI.

    “Jaraknya sangat dekat untuk mengerahkan bantuan,” ujar Alfan kepada Tempo, Jumat 13 Mei 2011. Jarak Sinar Kudus yang tengah lego jangkar hanya sekitar 3,5 Nautical Mile saja dari bibir pantai El Dhanan. Hanya sekitar 15 menit, bala bantuan perompak bisa mencapai Sinar Kudus.

    Selain untuk menutup bantuan, menduduki kampung perompak yang hanya berjarak 500-600 meter saja dari bibir pantai itu juga sebagai langkah mengambil bargaining position (posisi tawar) dengan para perompak. Apalagi, menurut Alfan, jika perompak sampai menggunakan 20 awak kapal Sinar Kudus menjadi tameng hidup saat pasukan TNI menyerang.

    Seperti apa pernyataan provokasi itu? "Bodoh-bodohnya begini, elu mau bunuh 20 orang Indonesia di kapal? gue habisin nih satu kampung," kata Alfan. "Di sini ada anak, istri lu di situ. Saya yakin dia punya rasa kemanusiaan juga, ada rasa takut.”

    Menurut Komandan Korps Marinir TNI AL ini, “Saya ambil (cara) psikologis itu. Kami akan punya posisi tawar yang sangat tinggi apabila El Dhanan diduduki. Sayangnya itu tidak terjadi.”

    Menurut Alfan, pasukan di bawah pimpinannya tak akan menghancurkan kampung perompak El-Dhanan. Kampung itu hanya akan diduduki untuk memberi ultimatum kepada para perompak agar membebaskan kapal Sinar Kudus dan 20 awaknya. “Saya yakin, saya manusia, kalau disuruh milih antara (melepas) keluarga atau sandera, saya pilih (melepas) sandera,” ujar Alfan.

    Menurut Alfan, secara taktis militer, menduduki daratan itu dibenarkan sebagai upaya menutup bantuan dari darat. “Karena pasti mereka (perompak) akan memberikan bantuan,” ujarnya. Lagi pula, Pemerintah Somalia juga sudah mengizinkannya.

    Untuk mendukung strategi pendudukan Pantai El Dhanan dan menjalankan "psy war" itu, Satgas TNI juga membawa sejumlah peralatan tempur di KRI Yos Sudarso dan KRI Halim Perdana Kusuma yang diberangkatkan ke Somalia. Dua kapal perang TNI AL ini di bawah pimpinan Komandan Gugus Tempur Laut Armada Barat TNI AL, Kolonel (Laut) Taufikurrahman.

    Peralatan tempur yang dibawa itu antara lain lima unit tank BNP3F buatan Rusia dan empat unit artileri holitzer milik Marinir. “Semuanya peralatan berat,” kata Komandan Denjaka, Kolonel (Mar) Suhartono, pemimpin operasi.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.