ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, May 18, 2011 | 5:19 PM | 0 Comments

    PT PAL Akan Mengembangkan Landing Helicopter Dock

    Kapal LHD Dokdo Class Buatan Korsel.

    Jakarta - Industri pertahanan dinilai belum mampu memberikan dukungan pemeliharaan dan perbaikan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Penyebabnya, permasalahan internal.

    “Diantaranya keterbatasan sarana dan prasarana, rendahnya etos kerja dan kemampuan SDM saat ini, kesulitan likuiditas, serta turunnya kepercayaan user terhadap Industri Strategis Pertahanan,” kata Komisaris Utama PT PAL Indonesia Laksamana TNI Purn. Tedjo Edhie Purdijatno dalam acara seminar Industri Pertahanan di Auditorium Wisma Antara, Rabu 18 Mei 2011.

    Secara nasional, menurut Tedjo, jumlah SDM yang memiliki pendidikan tinggi masih timpang dan sedikit menyimpang dari komposisi ideal untuk mendukung proses industrialisasi. Hal ini akibat budaya dan karakter cepat puas, menyukai yang serba instan, tidak mau bekerja keras, dan menyukai jalan pintas dalam mencapai tujuan.

    Solusi dari permasalahan ini, kata dia, adalah dengan mengembangkan kekuatan alutsista pertahanan, yang tergantung beberapa hal, seperti pemanfaatan produk, kebijakan dan komitmen pemerintah, konsep pemberdayaan, penyediaan anggaran, standardisasi alutsista, penggunaan komponen commercial off the self (COTS), kesadaran untuk menggunakan produksi dalam negeri, serta pelibatan perguruan tinggi.

    Implementasi dari alih teknologi yang dilakukan oleh Industri Strategis Pertahanan dalam membangun alutsista adalah pembangunan kapal jenis Fast Patrol Boat (FPB)-57 untuk TNI Angkatan Laut. Kapal ini dibangun di galangan PT PAL Indonesia sebagai kekuatan patroli dan kekuatan pemukul Armada RI.

    “PT PAL Indonesia telah berhasil menyelesaikan pembangunan dua buah kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yang merupakan alih teknologi dari Korea Selatan yang nantinya dapat dikembangkan menjadi Kapal Induk Helikopter,” kata Tedjo.

    Sumber: VIVANews

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.