ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, May 18, 2011 | 8:33 AM | 0 Comments

    Liputan Khusus : Geregetan Tak Kunjung Serang Bajak Somalia, Drum pun Jadi Sasaran

    Jakarta - Berhari-hari terkatung di samudera menunggu kepastian operasi memang membosankan. Apa reaksi pasukan TNI begitu tahu opsi militer bukan menjadi prioritas utama pembebasan kapal Sinar Kudus? 185 orang pasukan yang tergabung dalam Satuan Tugas Merah Putih—nama satuan operasi pembebasan sandera awak Sinar Kudus—tentu saja kecewa.

    Sebagai obat kekecewaan, mereka sempat melampiaskannya dengan menggelar latihan perang dan menembaki drum-drum sebagai sasaran yang sengaja dilemparkan ke tengah laut.

    “Untuk mengobati kekecewaan, sekaligus agar mereka (pasukan) tetap berlatih,” kata Komandan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) Marinir TNI Angkatan laut, Kolonel (Mar) Suhartono kepada Tempo, Jumat pekan lalu. “Mereka tentu saja kecewa.”

    Suhartono belum lama ini kembali dari Oman, usai memimpin satuan penindak operasi pembebasan sandera Sinar Kudus. Dia membawahi 185 orang pasukan elite TNI gabungan Denjaka, Komando Pasukan Katak dan Intai Amfibi Marinir serta Satuan Penanggulangan Teror Komando Pasukan Khusus TNI AD yang diberangkatkan ke perairan Somalia.

    Hal senada diungkapkan Komandan Korps Marinir, Mayor Jenderal (Mar) Alfan Baharudin. Menurut Alfan, begitu mendengar kabar tuntutan dipenuhi oleh PT Samudera Indonesia, pemilik kapal Sinar Kudus, semua anggotanya di kapal berteriak: “Waduuh, tuntutan dipenuhi. gue nggak ada kerjaan nih,” ujar Komandan Satgas Merah Putih itu, menirukan ungkapan kekecewaan pasukannya.

    Saat tuntutan dipenuhi, Alfan dan sebagian pasukannya tengah berada di atas kapal KRI Banjarmasin, yang sedang menempuh perjalanan menuju perairan Somalia. Sementara dua kapal lain, KRI Yos Sudarso dan KRI Halim Perdana Kusuma, sudah lebih dulu tiba.

    Para anak buahnya bahkan sempat nyeletuk; “Hantam saja pakai (artileri) howitzer." “Mereka sudah geregetan,” ujar Alfan.

    Untungnya, kekecewaan pasukan TNI itu “terobati.” Mereka menembak mati empat orang perompak yang berniat membajak kembali kapal Sinar Kudus. Empat perompak, yang diduga berasal dari kelompok berbeda, menumpang speed boat warna putih dan mencoba mengejar Sinar Kudus. Mereka mencoba menghadang Sinar Kudus setelah enam orang terakhir dari anggota perompak melepaskan sandera dan turun dari kapal.

    “Pucuk dicinta ulam tiba. Waktu sandera dirilis, satu kelompok (perompak) mengejar lagi, mau menguasai kembali kapal itu. Kita sikat, habis empat orang,” kata Alfan, dengan berapi-api.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.