ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, May 6, 2010 | 9:11 AM | 0 Comments

    Anggaran Pertahanan Harus Realistis



    Anggaran TAHUN 2000-2009


    Jakarta, Kompas - Rencana pemerintah menggenjot kenaikan anggaran belanja pertahanan secara signifikan lima tahun ke depan dari 0,9 persen dari produk domestik bruto atau PDB menjadi 1,5 persen dari PDB dinilai hanya bisa terlaksana jika pemerintah dapat menjamin besaran kenaikan bisa tetap stabil, Rp 12 triliun-Rp 15 triliun per tahun.

    Jika kenaikan besaran anggaran yang stabil tadi bisa konsisten dilakukan, ditambah sejumlah upaya lain, semacam perbaikan dan perubahan sistem pengelolaan sumber daya manusia prajurit TNI, diyakini alokasi anggaran, khusus pengadaan senjata, bisa naik sampai 50 persen dari yang ada sekarang.

    Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PDI-P TB Hasanuddin, Rabu (5/5), saat dihubungi Kompas. Jika semua prasyarat tadi tidak bisa dipenuhi, dia pesimistis rencana menaikkan alokasi anggaran tadi akan efektif meningkatkan dan memodernisasi kekuatan serta kemampuan pertahanan Indonesia, terutama TNI. ”Dalam buku putih Kementerian Pertahanan terkait pembangunan postur pertahanan disebutkan, untuk 2010-2014 sebetulnya diproyeksikan kenaikan 1,8 persen-2,1 persen dari PDB,” ujar Hasanuddin.

    Saat dihubungi terpisah, peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jaleswari Pramowardhani, meminta kenaikan anggaran yang diajukan bisa dijamin dapat terserap dengan baik. Apalagi secara logika, kenaikan itu diturunkan dari perencanaan dan program pemerintah sendiri.

    Setelah itu yang harus dipikirkan kemudian adalah bagaimana memisahkan alokasi anggaran yang diberikan antara alokasi belanja rutin yang memuat komponen gaji pegawai dan alokasi untuk fungsi-fungsi pertahanan sehingga anggaran yang ada tidak lagi terserap sebagian besar untuk belanja pegawai, seperti selalu terjadi sebelumnya.

    ”Idealnya, anggaran untuk membiayai kesejahteraan prajurit TNI, semacam terkait perumahan, kesehatan, dan pendidikan, bisa dititipkan ke alokasi anggaran kementerian terkait. Dengan begitu, anggaran untuk keperluan pertahanan, yang selama ini dipahami selalu minim, tidak perlu lagi dibebani oleh keperluan lain,” ujar Jaleswari.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.