ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, May 5, 2010 | 9:04 AM | 0 Comments

    PT DI Ubah Utang Jadi Modal Rp1 Triliun


    JAKARTA - Guna membayar utang PT Dirgantara Indonesia (PT DI) ke pemerintah, maka PT DI akan melakukan subsidiary loan agreement (SLA) di mana utang PT DI ke pemerintah akan diubah menjadi modal. Dengan demikian, penyertaan modal pemerintah di PT DI jadi bertambah.

    "SLA-nya itu sekira Rp1 triliun atau 30 persen dari aset perusahaan," ujar Direktur Keuangan PT DI Hermawan Adimulya saat ditemui usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, kemarin malam.

    Menurutnya SLA ini nantinya akan berdampak baik bagi PT DI karena debt equity ratio (rasio ekuitas) akan membaik. Saat ini, lanjutnya, neraca keuangan PT DI masih negatif, sehingga sulit untuk mendapatkan pinjaman dari dunia perbankan.

    "Bagi PT DI, kredibilitas meminjam ke perbankan susah karena neraca keuangan kami masih negatif. Makanya tahun ini ditargetkan menjadi positif agar kredibel di mata perbankan," tuturnya.

    Dia mengatakan usulan pengajuan SLA ke pemerintah ini sudah dilakukan sejak Juli 2009, namun hingga saat ini masih belum ada kejelasannya. Menurutnya hal ini dikarenakan adanya beberapa kendala. Namun dirinya enggan menyebutkan lebih lanjut kendala tersebut. "Kami berharap tahun ini SLA segera terealisasi," harapnya.

    Sekadar informasi, pada 2009 neraca keuangan PT DI negatif atau mengalami kerugian lebih dari Rp100 miliar. Untuk itu, mereka menargetkan pada 2010 menjadi positif dan pada 2011 berharap mencapai hampir Rp200 miliar.

    Untuk perolehan kontrak 2009 (unaudited) hampir Rp2 triliun, tepatnya Rp1,880 triliun, namun untuk penjualan Rp511 miliar. Target 2010 perolehan kontrak sekira Rp1,5 triliun dengan penjualan sebesar lebih dari Rp1 triliun. Pada 2013 mendatang perolehan kontrak dan penjualan ditargetkan lebih dari Rp3 triliun.

    Sementara total aset pada 2009 lebih dari Rp2 triliun, tapi ekuitas negatif lebih dari Rp100 miliar, tepatnya Rp295 miliar. Sedangkan 2010 ini ditargetkan ekuitas naik menjadi sekira Rp1,5 triliun dengan total aset mencapai lebih dari Rp3 triliun. Pada 2013 mendatang ekuitas ditargetkan naik menjadi Rp2 triliun dengan total aset mencapai lebih dari Rp4 triliun.

    Sumber: OKEZONE

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.