
JAKARTA - Guna membayar utang PT Dirgantara Indonesia (PT DI) ke pemerintah, maka PT DI akan melakukan subsidiary loan agreement (SLA) di mana utang PT DI ke pemerintah akan diubah menjadi modal. Dengan demikian, penyertaan modal pemerintah di PT DI jadi bertambah.
"SLA-nya itu sekira Rp1 triliun atau 30 persen dari aset perusahaan," ujar Direktur Keuangan PT DI Hermawan Adimulya saat ditemui usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, kemarin malam.
Menurutnya SLA ini nantinya akan berdampak baik bagi PT DI karena debt equity ratio (rasio ekuitas) akan membaik. Saat ini, lanjutnya, neraca keuangan PT DI masih negatif, sehingga sulit untuk mendapatkan pinjaman dari dunia perbankan.
"Bagi PT DI, kredibilitas meminjam ke perbankan susah karena neraca keuangan kami masih negatif. Makanya tahun ini ditargetkan menjadi positif agar kredibel di mata perbankan," tuturnya.
Dia mengatakan usulan pengajuan SLA ke pemerintah ini sudah dilakukan sejak Juli 2009, namun hingga saat ini masih belum ada kejelasannya. Menurutnya hal ini dikarenakan adanya beberapa kendala. Namun dirinya enggan menyebutkan lebih lanjut kendala tersebut. "Kami berharap tahun ini SLA segera terealisasi," harapnya.
Sekadar informasi, pada 2009 neraca keuangan PT DI negatif atau mengalami kerugian lebih dari Rp100 miliar. Untuk itu, mereka menargetkan pada 2010 menjadi positif dan pada 2011 berharap mencapai hampir Rp200 miliar.
Untuk perolehan kontrak 2009 (unaudited) hampir Rp2 triliun, tepatnya Rp1,880 triliun, namun untuk penjualan Rp511 miliar. Target 2010 perolehan kontrak sekira Rp1,5 triliun dengan penjualan sebesar lebih dari Rp1 triliun. Pada 2013 mendatang perolehan kontrak dan penjualan ditargetkan lebih dari Rp3 triliun.
Sementara total aset pada 2009 lebih dari Rp2 triliun, tapi ekuitas negatif lebih dari Rp100 miliar, tepatnya Rp295 miliar. Sedangkan 2010 ini ditargetkan ekuitas naik menjadi sekira Rp1,5 triliun dengan total aset mencapai lebih dari Rp3 triliun. Pada 2013 mendatang ekuitas ditargetkan naik menjadi Rp2 triliun dengan total aset mencapai lebih dari Rp4 triliun.
Sumber: OKEZONE
Berita Terkait:
DI
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Kaltim Tertarik Membeli CN-295
- PT DI Siap Penuhi Pesanan Pesawat Untuk Malaysia, Filipina Dan Thailand
- Kaltim Hibahkan Helikopter Bell 412EP Kepada Kemhan
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- 2013, PT DI Rampungkan 18 Unit Pesawat Serta Helikopter
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- Kemhan Belum Membayar Dua Pesawat CN 295
- Karena Konflik Sabah, Malaysia Tertarik Beli Pesawat CN 295 Buatan Indonesia
- PT DI Serahkan Pesanan 6 Helikopter Bell TNI AD Lebih Cepat Dari Jadwal
- PT DI Dapat Kontrak Pengadaan 14 Unit Pesawat
- PT DI Siapkan CN-295 Untuk Dipamerkan Langkawi Airshow Malaysia
- Spanyol Berikan Lisensi CN 212-400 Kepada Indonesia
- PT DI Akan Produksi Simulator CN-235 Dan Super Puma
- PT DI Rancang Peluru Balistik
- Tahun Depan PT DI Akan Memberikan Kejutan
- 2012, Penerimaan PT DI Mencapai Rp. 3.1 Triliun
- PT DI Anggarkan USD 16 Juta Untuk Pengembangan N219
- Indonesia Jajaki Kerjasama Jangka Panjang Dengan Airbus Military
- Wamenhan Tinjau Pesawat CN-235 Di Hanggar PT DI
- Pindah Lini Produksi CN-295 Ke Bandung, Airbus Military Fokus Produksi A400M
- Pakistan Akan Membeli Pesawat Militer Buatan Indonesia
- PT DI Serah Terimakan 1 Unit KT-1B Wong Bee Kepada TNI AU
- PT DI Dan Airbus Military Berbagi Keuntungan 50% Dalam Produksi NC-212
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment