
Dirgantara Indonesia (PT. DI) sedang mengembangkan sebuah pesawat turboprop 19-kursi baru, N219.
harga N219 sekitar $ 3,5 juta, dan sedang dipasarkan sebagian besar ke operator charter kecil yang memerlukan pesawat kaut dan handal dan harganya terjangkau, kata direktur PT. DI dari aero-struktur Andi Alisjahbana.
N219 memiliki tiga tempat duduk sejajar dan salah satu kabin penumpang terbesar di kelasnya, ia menambahkan.
Indonesia merupakan negara kepulauan dari 17.000 pulau sehingga ada permintaan besar untuk perjalanan udara, kata Alisjahbana.
Pesawat ini akan memiliki sayap yang lebih besar daripada rata-rata dan "kita akan menjadi sayap runcing", tambahnya.
berat maksimum pesawat pada waktu lepas landas akan sekitar 7t dan payload maksimum, penumpang dan bagasi, akan 2.5t, katanya. PT.DI memastikan pesawat N219 bisa mendarat di landasan pacu lebih pendek dari 600 (1.967 kaki).
rendah tinggi sayap lepas landas dan pendaratan pesawat akan didukung oleh dua mesin turboprop 850-900hp dan pabriknya kemungkinan untuk memilih Pratt & Whitney Canada PT6, kata Alisjahbana.
Saat ini PT. DI belum memutuskan untuk tipe avioniknya tetapi kemungkinan akan memilih antara G1000 Garmin dan sistem Honeywell Apex, katanya.
N219 akan menjadi Bagian 23, daripada pesawat Bagian 25,, ia menambahkan.
PT.DI belum menetapkan jangka waktu untuk program tapi Alisjahbana mengatakan akan mengambil tiga tahun untuk mengembangkan, membangun dan mendapatkan sertifikat pesawat tersebut.
Kata Alisjahbana untuk mengantisipasi PT.DI akan membutuhkan 30 pesawat untuk memulai program ini. PT.DI melakukan roadshow penjualan di seluruh Indonesia.
PT.DI akan fokus untuk mendapatkan sertifikasi Indonesia dan PT.DI berencana untuk memperoleh sertifikasi FAA atau EASA untuk N219, kata Alisjahbana.
Sehingga pesawat bisa dijual di negara-negara Asia Tenggara dan lainnya karena mereka mengakui proses sertifikasi di Indonesia, ia menambahkan.
PT.DI juga memproduksi CASA 212-200 di bawah lisensi dari CASA Spanyol tetapi N219 sedang dikembangkan sendiri oleh PT.DI.
CASA 212-200 terdiri dari 25 Bagian pesawat 24 penumpang, kata Alisjahbana.
Irzal Rinaldi Zailani, mengatakan PT.DI memiliki MoU untuk memproduksi enam lebih CASA 212-200 sebelum izin 212-200 izin berakhir.
Ia juga memiliki perjanjian dengan CASA untuk memproduksi model terbaru, 212-400, katanya.
Pada tahun 2008, Indonesia carrier milik negara Merpati Nusantara menandatangani perjanjian untuk 10 212-400-an dengan PT.DI, kata Irzal.
PT.DI berencana untuk membuat 212-400 terutama untuk pelanggan asing, dan N219 untuk pasar lokal, ia menambahkan.
Sumber: @MIK/FlightGlobal
Berita Terkait:
Pesawat Angkut
- Kaltim Tertarik Membeli CN-295
- PT DI Siap Penuhi Pesanan Pesawat Untuk Malaysia, Filipina Dan Thailand
- Wamenhan : Senegal Minta Fasilitas Kredit Buat Beli CN 295
- Australia Siap Kirim Pesawat Hercules Ke Indonesia
- Wamenhan : Menhan Vietnam Tertarik Dengan CN-295
- 2013, PT DI Rampungkan 18 Unit Pesawat Serta Helikopter
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Kemhan Belum Membayar Dua Pesawat CN 295
- Indonesia Sepakat Membeli 5 Pesawat Hercules Eks. Australia
- Pesawat Amphibi Aron Lebih Cocok Untuk Sipil Dan SAR
- Karena Konflik Sabah, Malaysia Tertarik Beli Pesawat CN 295 Buatan Indonesia
- Pesawat R80, The Next N-250 Buatan PT RAI
- PT DI Dapat Kontrak Pengadaan 14 Unit Pesawat
- PT DI Siapkan CN-295 Untuk Dipamerkan Langkawi Airshow Malaysia
- Spanyol Berikan Lisensi CN 212-400 Kepada Indonesia
- Menristek : Indonesia Akan Mengembangkan N-219, N-245 Dan N-270
- PT DI Anggarkan USD 16 Juta Untuk Pengembangan N219
- Indonesia Jajaki Kerjasama Jangka Panjang Dengan Airbus Military
- 2018, Habibie Akan Hadirkan Pesawat Penerus N-250
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Wamenhan Tinjau Pesawat CN-235 Di Hanggar PT DI
- Pindah Lini Produksi CN-295 Ke Bandung, Airbus Military Fokus Produksi A400M
- KSAU : 1,5 Tahun Kedepan TNI AU Kedatangan Berbagai Pesawat Tempur Dan Radar
- Pakistan Akan Membeli Pesawat Militer Buatan Indonesia
- PT DI Dan Airbus Military Berbagi Keuntungan 50% Dalam Produksi NC-212
DI
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Kaltim Tertarik Membeli CN-295
- PT DI Siap Penuhi Pesanan Pesawat Untuk Malaysia, Filipina Dan Thailand
- Kaltim Hibahkan Helikopter Bell 412EP Kepada Kemhan
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- 2013, PT DI Rampungkan 18 Unit Pesawat Serta Helikopter
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- Kemhan Belum Membayar Dua Pesawat CN 295
- Karena Konflik Sabah, Malaysia Tertarik Beli Pesawat CN 295 Buatan Indonesia
- PT DI Serahkan Pesanan 6 Helikopter Bell TNI AD Lebih Cepat Dari Jadwal
- PT DI Dapat Kontrak Pengadaan 14 Unit Pesawat
- PT DI Siapkan CN-295 Untuk Dipamerkan Langkawi Airshow Malaysia
- Spanyol Berikan Lisensi CN 212-400 Kepada Indonesia
- PT DI Akan Produksi Simulator CN-235 Dan Super Puma
- PT DI Rancang Peluru Balistik
- Tahun Depan PT DI Akan Memberikan Kejutan
- 2012, Penerimaan PT DI Mencapai Rp. 3.1 Triliun
- PT DI Anggarkan USD 16 Juta Untuk Pengembangan N219
- Indonesia Jajaki Kerjasama Jangka Panjang Dengan Airbus Military
- Wamenhan Tinjau Pesawat CN-235 Di Hanggar PT DI
- Pindah Lini Produksi CN-295 Ke Bandung, Airbus Military Fokus Produksi A400M
- Pakistan Akan Membeli Pesawat Militer Buatan Indonesia
- PT DI Serah Terimakan 1 Unit KT-1B Wong Bee Kepada TNI AU
- PT DI Dan Airbus Military Berbagi Keuntungan 50% Dalam Produksi NC-212
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment