JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia ternyata bisa menciptakan perlengkapan perang secara mandiri. Ini diungkapkan Achmad Joing, salah satu peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) TNI di sela-sela acara R&D Ritech Expo 2010 di Jakarta, Sabtu (21/8/2010).
Salah satunya yang paling sederhana adalah membuat pakaian tentara dari rami, pengganti kapas. Selama ini Indonesia selalu mengimpor kapas sebagai bahan baku kain. Namun, Balitbang TNI menemukan tanaman rami, yang tumbuh di dataran tinggi mempunyai kualitas lebih baik dari kapas. "Rami ini seratnya lebih halus dari kapas, lebih nyaman dipakai, lebih kuat, dan membuat suhu tubuh tetap rendah jadi tentara tidak kepanasan," ujar Achmad.
Pakaian ini telah diteliti dari tahun 2004 sampai 2007. Namun, ternyata Pemerintah Indonesia sampai saat ini masih enggan untuk menggunakan karya anak bangsa ini. Menurut Achmad, sejak dipasarkan tahun 2007, Pemerintah belum melirik pakaian ini, justru mereka mendapatkan pesanan tetap dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Pemerintah belum mau pakai ini, malahan yang beli ini adalah NATO, tiap tahun kita mendapatkan order sebanyak 30.000 setel pakaian tentara (topi, baju, celana, dan sepatu)," ujarnya.
Selain pakaian, putra Indonesia juga sudah mampu membuat laras untuk senjata api, baik laras pendek maupun laras panjang. Pesawat pengintai tanpa awak, alat komunikasi militer, panser militer, kapal patroli, sampai rompi antipeluru juga telah diciptakan dari tangan-tangan generasi muda Indonesia. "Semua terbukti lebih baik dan lebih murah," tegas Achmad.
Namun masalahnya, lanjut Achmad, pemerintah tidak memiliki goodwill untuk memberdayakan putra bangsa. "Laras saja kita beli dari Belgia, padahal kita sudah bisa buat laras sendiri yang lebih baik dan lebih murah, ini semua hanya karena tidak adanya goodwill dari pemerintah," ujarnya.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
Teknologi
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- PT DI Akan Produksi Simulator CN-235 Dan Super Puma
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Debat Polemik Pengembangan Pesawat Tempur KFX
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Pengamat : Israel Gagal Membuat Jet Tempur Kfir Yang Tangguh
- TNI AU Kembali Aktifkan ACMI Pekanbaru
- Departemen Pertahanan Bangun Pertahanan Cyber
- TNI Gandeng UI Untuk Mengembangkan Kapal Tanpa Awak
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- KSAD : Pembelian Alutsista Luar Negeri Harus Ada Alih Teknologi
- Lapan : Nozzle Roket RX-550 Masih Bermasalah
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
- BPPT Siap Mengembangkan UAV Untuk Militer
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
UAV
- Pesawat Tanpa Awak Tiba Akhir 2013
- Satu Skuadron UAV Akan Mengawasi Perbatasan
- Selain Rudal, Indonesia - China Kerjasama UAV Dan Pertahanan Elektronik
- Menhan : Skuadron UAV Nanti Terdapat UAV Buatan Dalam Dan Luar Negeri
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- Presiden Dan Menhan Hadiri Ujicoba UAV
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
- BPPT Siap Mengembangkan UAV Untuk Militer
- TNI AL Gunakan UAV Dan Satelit Buatan Lapan
- Komisi I : Pengadaan UAV Kemungkinan Bakal Disetujui Oleh DPR
- KSAU : Kita Akan Pelajari Dan Mengembangkan UAV Asal Israel
- Menhan : UAV Akan Menjadi Andalan Di Daerah Perbatasan
- Kemhan Bantah Kirim Nota Protes Kepada Australia
- TB Hasanuddin : Tak Perlu Khawatir Dengan Isu Penempatan UAV AS Di Pulau Cocos
- Jubir Kemhan : Drone AS Bukan Ancaman Bagi Indonesia
- Komisi I : TNI Dan BIN Harus Waspadai Basis Drone AS Di Australia
- Komisi I Meminta Kemhan Kaji Dampak Penggunaan UAV Teknologi Israel
- Wamenhan Jelaskan Rencana Pembelian Pesawat Tanpa Awak Kepada DPR
- Hanggar Dan Kantor Untuk Pesawat Tanpa Awak Telah Disediakan
- Kemhan Telah Mengakui Mengujicoba UAV Searcher MK II Dan Hermes
- Sekjen Kemhan : Kami Telah Bayar Uang Muka Untuk Pembelian UAV
- English News : Don’t Worry About Drones’ Source
- Penglima TNI : Saya Tidak Mempermasalahkan Pengadaan UAV Asalnya Darimana
- Kadispenau : Apapun UAVnya Yang Penting Sesuai Dengan Spesifikasi TNI AU
NATO
- NATO Paksa Pesawat Tempur Mig-23 Pemberontak Libya Mendarat
- Amerika Serikat Akhiri Misi Di Libya
- Pesawat B-2 Jatuhkan 40 Bom di Libya
- English News : Russian intelligence : Ground operation in Libya could start in April
- NATO Ambil Alih Komando Operasi Militer Di Libya
- Anggaran Perang AS Ke Libya Jadi Sorotan
- Alutsista Robotik Menghancurkan Pertahanan Libya
- Pengebom Siluman Dilawan Rudal Kuno
- Pesawat Canggih Barat akan Ronda di Libya
- PT Sritex Memasok Seragam Pasukan NATO
- Rusia Bantah Tempatkan Rudal Dekat Perbatasan NATO
- NATO Setujui Sistem Perlindungan Ancaman Rudal
- English News : NATO missile defense shield in Turkey may threat Iran, Russia - experts
- MIKHAIL GORBACHEV NATO Sudah Pasti Keok
- Rusia Ingatkan NATO
- Rusia Inginkan Kesamaan Dalam Perisai Rudal NATO
- NATO Berencana Rampingkan Komando Militer
- Brasil Tolak Peran NATO
- TNI Belum Berminat, NATO Sudah Pesan
- Parlemen AS Setujui Rp 298,7 T Untuk Tentara AS di Afghanistan
- Rusia Pesan Kapal Induk NATO
- Europe-Wide Missile Shield Would Cost $250M
- NATO 'Tinggalkan' Afghan Mulai November
- Operasi Militer Besar-besaran Segera Dimulai
- Operasi Militer Besar-besaran Segera Dimulai
2 komentar:
Inilah reportnya kalau Budaya " Korup " sudah menjadi darah daging bangsa Indonesia, sebetulnya banyak prestasi anak bangsa yang di akui dunia luar tetapi tidak di manfaatkan oleh pemerintah RI sendiri. Karena kalau menggunakan produk dalam negeri hasil karya anak bangsa, maka para penguasa RI tidak akan mendapatkan komisi hasil pembelian produk luar. Karena itu wahai penguasa RI janganlah kalian berbangga-bangga karena memiliki jumlah tentara yang paling besar di Asia Tenggara, karena kelak dalam kenyataan pertempuran yang nyata tentara kalian akan di lumat oleh pasukan kecil yang solid karena tentara RI dipimpin oleh para penguasa yang Korup.....Sugguh merana nasib bangsa Indonesia.......!!!!
banyak yg berkepentingan didalamnya bro
Post a Comment