ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, November 12, 2010 | 9:47 PM | 0 Comments

    Anis: TNI Belum Perlu Pesawat Tempur


    Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Anis Matta menilai, saat ini yang diperlukan bagi TNI adalah pesawat angkut untuk misi kemanusiaan.

    "TNI belum butuh pesawat tempur, tapi pesawat angkut, untuk misi kemanusiaan, membantu mengangkut bantuan kepada korban bencana, mengangkut personel TNI dan relawan," kata Anis di Gedung DPR, Jakarta, Jumat.

    Ia menambahkan, meskipun ada bantuan hibah dari pemerintah Amerika Serikat terkait pesawat tempur F-16, sebaiknya TNI memikirkan kembali.

    "TNI sebaiknya selektif dan memilih yang lebih penting, apalagi Indonesia sedang banyak mengalami bencana," kata dia.

    Adanya respons positif dari Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono terkait bantuan AS itu, menurut Anis, tak lebih bertujuan memperbaiki hubungan Indonesia dengan AS.

    "Saya melihat kontek respons Panglima TNI karena untuk memperbaiki hubungan kedua negara," kata Anis.

    Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan, pemerintah belum memutuskan akan menerima hibah pesawat tempur F-16 sebanyak 24 unit dari Amerika Serikat atau tidak, karena perlu kajian secara luas.

    "Kita akan kaji ulang. Kita belum sampai pada satu keputusan. Jadi yang kita lihat sekarang adalah efektivitas dari F-16 itu sendiri," kata Purnomo.

    Menurut dia, hibah pesawat tempur F-16 ini harus dipertimbangkan matang, dan dengan kalkulasi yang tepat. Pasalnya jika pesawat yang dihibahkan jenis blok 15 yang sama dimiliki TNI, maka harus di-upgrade. Itupun kemampuannya di bawah F-16 yang paling baru dengan jenis blok 53.

    "Semakin tinggi kita upgrade, semakin tinggi ongkosnya. Kita hitung-hitungan sekarang. Kita mesti lihat dari spesifikasi teknis, dari spesifikasi ekonomisnya. Sudah pas atau belum dengan rencana kita," kata Purnomo.

    Dia mencontohkan TNI AU memiliki 10 unit F-16. Jika dibeli lagi 6 unit baru menjadi satu skuadron penuh. "Maka perlu hitung-hitungan apakah jenis lama dan baru apakah upgrade semua ke blok yang lebih tinggi. Hitung-hitungan seperti itu yang sedang kita bicarakan."

    Menurut Purnomo, hibah pesawat F16 tersebut perlu satu proses yang tidak bisa cepat karena ini di bawah item yang dinaungkan dalam Access Defence Article.

    Sumber: YAHOO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.