ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, November 11, 2010 | 9:28 PM | 0 Comments

    Update : TNI Kaji Hibah F16 dari AS

    F-16 Block 52

    Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, pihaknya tengah mengkaji hibah dua skuadron pesawat tempur F16 A/B Fighting Falcon dari Amerika Serikat.

    "Sedang kita kaji tawaran AS untuk hibah F16, bagaimana tindaklanjutnya kita kaji mendalam," katanya usai melepas pasukan TNI ke Lebanon, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis.

    Agus mengatakan, meski hibah namun TNI harus mempertimbangkan besaran anggaran yang harus dialokasikan sehingga 24 unit F16 A/B itu bisa diterima dan digunakan untuk memperkuat armada tempur TNI.

    Yang penting, tambah Panglima TNI, pihaknya akan mengkaji dari berbagai sisi, termasuk sisi politik dan hubungan baik kedua negara.

    "Kita punya embargo dengan AS, itu juga harus menjadi pertimbangan dan kajian mendalam," kata Agus Suhartono.

    Sebelumnya, Pemerintah AS menawarkan F-16 Fighting Falcon varian terbaru F-16 C/D.

    Namun, karena keterbatasan angggaran yang dimiliki, maka Pemerintah Indonesia menolak.

    Pada kesempatan terpisah, Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Eri Biatmoko mengatakan, pihaknya menginginkan tambahan tiga skuadron pesawat tempur untuk memaksimalkan pengamanan wilayah udara nasional.

    "Khusus untuk F16, TNI Angkatan Udara telah memiliki program rutin `Falcon Up` untuk meng-`upgrade` kemampuan pesawat," katanya.

    Eri mengungkapkan, pihaknya telah merencanakan menambah enam F16 Fighting Falcon pada 2014.

    "Saat ini kita merencanakan meng-upgrade F16 A/B dengan teknologi baru pada 2011 dan 2012 oleh Lockheed Martin. Ini masih proses," katanya.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.