ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, November 10, 2010 | 9:40 AM | 0 Comments

    Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR : Sarankan TNI Tolak Hibah F-16 Bekas

    F-16

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hassanudin menyarankan, sebaiknya Pemerintah menolak tawaran hihab 24 unit pesawat F-16 A jika harus meretrofit atau mempernaiki dulu. Tawaran itu sudah disampaikan jauh hari sebelum Presiden Barack Obama akhirnya berkunjung ke Indonesia, kemarin.

    Menurut Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanuddin, dirinya tidak mengetahui pasti apakah pembicaraan Obama dengan SBY termasuk untuk merealisasikan hibah pesawat bekas itu. "Tapi baru-baru saja Indonesia ditawari hibah itu sebelum Obama datang," kata Hasanuddin kepada Tempo.


    Hasanuddin yang juga purnawirawan berpangkat terakhir Mayor Jenderal ini mengatakan, jika pesawat bekas itu diberikan dengan hibah murni silakan saja pemerintah menerima. Namun jika syaratnya harus meretrofit, maka Indonesia menolak.

    "Sebagai perbandingan, meretrofit tiga pesawat bekas itu sama dengan membeli satu pesawat baru," kata politisi PDIP ini. Dengan biaya meretrofit dan biaya angkut yang besar ini, maka Hasanuddin menyarankan untuk menolak hibah dan membeli pesawat baru.

    Selain soal biaya perawatan pesawat bekas yang tinggi, membeli pesawat baru mempunyai beberapa keuntungan. Keuntungan itu antara lain senjata yang lebih baru, life time yang lebih panjang. "Selain itu suku cadang pesawat baru relatif lebih kecil untuk diganti yang ujung-ungnya biaya pemeliharaan juga kecil," kata dia.

    Alasan menolak hibah bersyarat itu, kata Hasanuddin, juga soal harga diri bangsa. Dengan alasan-alasan di atas, Hasanuddin menyatakan bila kedatangan Obama termasuk membicarakan hibah bersyarat itu, maka sebaiknya Indonesia menolaknya.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.