ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, November 10, 2010 | 9:21 PM | 0 Comments

    Presiden: Industri Pertahanan Harus Jalin Kerjasama Global

    LCAC Mini Buatan Lokal

    Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan industri pertahanan Indonesia menjalin kerjasama global untuk meningkatkan kualitas pertahanan tanah air, sekaligus meningkatkan perekonomian negara.

    "Tingkatkan kerjasama antarindustri pertahanan, baik lokal maupun global," kata Presiden Yudhoyono saat membuka dan meresmikan pameran industri pertahanan internasional di JI Expo, Jakarta, Rabu sore.

    Presiden menjelaskan, kerjasama itu antara lain bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bersama industri pertahanan, baik dari dalam maupun luar negeri.

    Selain itu, perlu diperbanyak investasi dalam bidang industri pertahanan. Selain untuk merangsang pertumbuhan industri pertahanan dalam negeri, investasi juga berguna untuk transfer teknologi.

    Kepala Negara menegaskan, industri pertahanan bukan hanya terkait dengan masalah pertahanan dan keamanan negara. Industri pertahanan, katanya, juga terkait dengan kesejahteraan bangsa.

    "Ada sisi ekonomi," katanya.

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka sekaligus meresmikan pameran alat pertahanan internasional di JI Expo, Jakarta.

    Presiden Yudhoyono hadir di tempat acara dengan didampingi oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

    Selain itu, acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPR Marzuki Alie, sejumlah menteri pertahanan dan duta besar.

    Pameran bertajuk "Indodefence, Indoaerospace and Indomarine (IDAM) 2010" itu diikuti oleh 484 perusahaan alat-alat pertahanan dari 38 negara.

    Acara itu memamerkan sejumlah alat pertahanan darat, udara, dan laut yang merupakan produksi terbaru.

    Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro berharap, pameran itu bisa memperkuat sistem pertahanan Indonesia. Selain itu, Purnomo berharap pameran itu menjadi ajang alih teknologi antara negara-negara peserta pameran.

    Dalam acara itu, pejabat Kementerian Pertahanan Indonesia menandatangani sejumlah nota kesepahaman dengan beberapa produsen alat pertahanan, baik dari dalam dan luar negeri.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.