ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, February 26, 2011 | 10:19 PM | 0 Comments

    TNI Kombinasikan Kekuatan Personel dan Teknologi UAV


    illustrasi.


    PONTIANAK
    : Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mengevaluasi efektivitas seluruh kekuatan pasukan pengamanan perbatasan Indonesia.

    "Pos pengamanan baik itu di Kalimantan, Papua maupun di Timor Leste semuanya akan dievaluasi, kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, di Pontianak, Jumat malam (25/2).

    Panglima mengatakan evaluasi itu dibutuhkan untuk melihat urgensi rencana kebijakan penambahan kekuatan pengamanan di perbatasan. Sebab, efektivitas pengamanan tidak semata-mata ditentukan oleh kekuatan personel tetapi juga oleh sarana pendukung lainnya.

    "Kami juga mulai memikirkan penggunaan teknologi untuk menunjang efektivitas pengamanan, ujarnya.

    Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) ini menjelaskan salah satu perangkat teknologi yang akan digunakan itu, yakni pesawat tanpa awak. Armada ini memiliki kemampuan penginderaan jarak jauh dan dapat beroperasi pada malam hari.

    "Armada ini memiliki kamera dan bisa digunakan untuk patroli di perbatasan. Jadi, (kekuatan) personel dan teknologi akan dikombinasikan," jelasnya.

    Panglima TNI mengakui keterbatasan infrastruktur dasar di kawasan perbatasan, terutama akses jalan dan sarana komunikasi, kerap menyulitkan mereka dalam berkordinasi dengan pasukan penjaga tapal batas negara.

    "Namun demikian, kalau memang dibutuhkan penambahan pasukan, tidak ada salahnya dibangun pos perbatasan (baru), untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tegasnya. (MICOM/WDN)

    Sumber: MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.