ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, February 26, 2011 | 10:32 PM | 0 Comments

    TNI Diminta Perjuangkan Jalan Paralel di Perbatasan

    Jalan Perbatasan Indonesia - Malaysia.

    PONTIANAK--MICOM: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat, meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantu memperjuangkan pembangunan jalan paralel diperbatasan Indonesia-Malaysia di provinsi tersebut.

    "Kami mohon TNI membantu mendorong pemerintah pusat merealisasikan jalan paralel di sepanjang perbatasan dengan Malaysia, kata Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya. Christiandy mengungkap hal ini dalam acara ramah-tamah bersama Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, di Pontianak, Jumat malam (25/2).

    Panglima TNI beserta rombongan berada di Kalimantan Barat untuk meninjau pasukan pengamanan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Jagoibabang, Kabupaten Bengkayang.

    "Draf (rencana jalan paralel) selesai sejak dua tahun lalu dan sudah berada di Bappenas. Namun, belum juga teralisasi," ungkap Christiandy.

    Jalan paralel tersebut rencananya dibangun untuk menghubungkan seluruh kawasan perbatasan dengan Malaysia di Kalimantan Barat, yang sepanjang 966 kilometer. Pembangunan jalan yang melintasi lima kabupaten ini diperkirakan membutuhkan sekitar Rp3,47 triliun.

    "Keberadaan jalan paralel selain membuka isolasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi, juga memudahkan pengawasan dan pengamanan perbatasan," tegas Christiandy.

    Ia mengaku kecewa dengan pemerintah pusat yang terkesan kurang peduli dengan pembangunan di perbatasan. Akibatnya, kondisi kesejahteraan masyarakat setempat masih jauh tertinggal, apalagi jika dibandingkan dengan tingkat kesejahteraan warga Malaysia.

    "Program (pembangunan) sudah kami siapkan, tapi tidak pernah direspon (pemerintah pusat). Giliran ada isu perpindahan kewarganegaraan, baru mereka ribut, kata Christiandy.

    Sementara itu, Panglima TNI berjanji akan memperjuangkan keinginan warga dan Pemprov Kalbar tersebut. Sebab, keberadaan jalan paralel mempunyai peran strategis dalam pertahanan dan keamanan negara.

    "Kami membutuhkan blue print (cetak biru), agar bisa bersama-sama mendorong teralisasinya pembangunan jalan paralel perbatasan di Kalimantan Barat, katanya.

    Sumber: MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.