
LEE Myung-bak tidaklah asing dengan Indonesia.Presiden Korea Selatan tersebut memulai karier profesionalnya sebagai insinyur dari perusahaan Hyundai yang terlibat dalam pembangunan jalan tol Jagorawi.
Itulah yang membawa Lee muda tinggal di Indonesia selama pembangunan jalan tol tersebut selama kurang lebih dua tahun. Oleh karena itu pada saat tim utusan khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa menghadap beliau di Istana Blue House baru-baru ini, saya yakin latar belakang itulah yang juga berada di belakang kepala beliau. Sebagaimana kita ketahui, Presiden Lee Myung-bak akhirnya membentuk tim khusus untuk merespons permintaan Pemerintah Indonesia tersebut untuk ikut membangun negeri yang kita cintai ini dengan berbagai investasi yang dilakukan secara bersama-sama.
Upaya untuk menarik investasi dari Korea tersebut berlangsung bersamaan dengan rencana investasi yang dilakukan Pohang Steel Corporation (POSCO) yang berencana melipatgandakan kapasitas produksi Krakatau Steel yang pembangunan pabriknya akan dimulai tahun ini.Sementara itu,Han Kook Tyre Company juga berencana membangun pabrik ban yang besar di daerah Cikarang dalam waktu dekat ini.Kedua investasi tersebut akan mengalirkan dana sekitar USD7,5 miliar dari Korea ke Indonesia. Investasi kedua perusahaan tersebut menyusul suksesnya raksasa elektronik Korea, yaitu Samsung dan Lucky Goldstar, yang sudah melakukan investasi sebelumnya.
Di samping itu masih banyak lagi (puluhan) perusahaan Korea yang telah melakukan usaha di Indonesia. Itulah sebabnya Jakarta menjadi salah satu kota di dunia yang memiliki populasi warga Korea yang sangat banyak. Hal ini tecermin pula dari padatnya jumlah penumpang pesawat yang bolakbalik dari dan ke Incheon, Korea Selatan, baik oleh Korean Air maupun oleh Garuda Indonesia. Dalam tim yang mengunjungi Korea Selatan tersebut termasuk pula Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Apa pula kepentingan pejabat pertahanan kita tersebut dalam kaitan dengan Korea Selatan ini?
Tanpa kita sadari, ternyata sudah lumayan banyak kerja sama yang dilakukan oleh industri pertahanan Indonesia dengan mitranya di Korea. Pada matra udara, PT Dirgantara Indonesia saat ini sedang menyelesaikan pembuatan kapal terbang CN 235 yang dimodifikasi menjadi pesawat militer, yaitu CN 235 MPA (Maritime Patrol Aircraft). Pesanan sebanyak 4 pesawat tersebut dimenangi PT DI setelah mengalahkan perusahaan dari Amerika Serikat, Spanyol, dan Israel dalam proses tender yang sangat kompetitif.
Sementara itu, PT Dirgantara Indonesia juga sudah menandatangani memorandum of understanding dengan Industri Pesawat Terbang Korea untuk membangun pesawat tempur generasi 4,5 (yaitu pesawat di atas kemampuan F-16 maupun Sukhoi) yang direncanakan akan dapat terealisasi sekitar tahun 2020. Dalam matra laut,PT PAL baru saja menyelesaikan dua kapal perang jenis landing platform dock (LPD) yang merupakan pekerjaan subkontrak dari Daesun Shipyard, Korea, yang ujungnya adalah pesanan dari Departemen Pertahanan kita.
Ternyata selain harganya yang sangat kompetitif, PT PAL bahkan berhasil meningkatkan kualitas produknya dibandingkan dengan produk buatan Korea Selatan. Kapal dengan mesin yang sama buatan PT PAL mampu berlayar lebih cepat dibandingkan dengan Korea, sedangkan jumlah helikopter yang mampu mendarat pada saat yang sama di kapal LPD buatan Indonesia mencapai 5 helikopter berbanding dengan 3 pesawat yang mampu ditampung oleh LPD buatan Korea.
Sementara itu, saat ini perusahaan kapal dari Korea Selatan sangat mungkin terlibat dalam pembangunan kapal selam yang akan dibangun PT PAL tersebut. Dalam matra darat, PT Pindad melakukan kerja sama dengan perusahaan Korea untuk membangun panser Tarantula yang dipersenjatai dengan kanon dan peluru kendali.Panser ini merupakan peningkatan dari panser Anoa yang dewasa ini sudah mampu dibangun PT Pindad dan bahkan sudah pula dilirik Departemen Pertahanan Malaysia.
Dengan kerja sama tersebut, bukan tidak mungkin PT Pindad dalam waktu yang tidak lama akan mampu membangun tank ringan untuk kepentingan militer kita. Berbagai kerja sama dan investasi yang dilakukan bersama Korea tersebut bagaimanapun merupakan unsur yang sangat penting dalam pengembangan kerja sama lebih lanjut yang diusulkan oleh tim khusus tersebut.Kemampuan yang sudah terbukti dilakukan industri strategis kita pada akhirnya mampu meningkatkan daya tawar yang dimiliki pihak Indonesia sehingga mampu menempatkan kita sebagai pihak yang setara dengan mereka. Bidang-bidang apakah yang perlu kita kembangkan bersama mitra dari Negeri Ginseng tersebut?
Saya yakin tim dari Pemerintah Indonesia sudah membawa daftar panjang yang ingin kita kerja samakan dengan mereka.Namun, tidak ada salahnya kalau beberapa hal berikut menjadi perhatian yang penting bagi pemerintah kita. Yang pertama adalah pengembangan industri yang menjadi kekuatan negara tersebut. Dalam hal ini kekuatan swasta yang mereka miliki pada akhirnya tentu akan sangat menentukan keputusan untuk melakukan investasi atau tidak di negara kita. Berbagai pertimbangan, termasuk insentif fiskal, kepastian hukum,kemampuan SDM, dan sebagainya pada akhirnya akan menjadi pertimbangan penting. Dewasa ini perusahaan mobil Hyundai sedang dalam tahap akhir untuk memutuskan penempatan pabrik mobilnya apakah di Vietnam atau Indonesia.
Jika Volkswagen dan Mercedes sudah memutuskan akan membangun pabrik yang besar dalam tahun 2012 di Indonesia, hal ini karena mereka percaya akan potensi pasar yang sangat besar di negara kita. Mudah-mudahan investasi yang dilakukan pabrik ban Han Kook merupakan indikasi akan masuknya pabrik Hyundai di Indonesia. Yang kedua adalah pengembangan transportasi massal yang sangat efisien di Korea.Pengalaman dalam hal pengembangan subway di Seoul rasanya akan sangat bermanfaat untuk diterapkan di Indonesia. Meskipun Indonesia saat ini telah bekerja sama dengan Jepang, tidak ada salahnya pengalaman negara tersebut juga dijadikan acuan dalam pengembangan sarana transportasi tersebut.
Demikian juga sistem kereta api cepat yang dikembangkan Korea bersama perusahaan TGV dari Prancis rasanya akan menjadi model yang sangat penting dalam pengembangan sistem kereta api cepat di Indonesia yang mau tidak mau harus kita persiapkan dalam tahun-tahun mendatang ini. Pembangunan jalan tol, sebagaimana yang dilakukan Hyundai dengan pembangunan jalan tol Jagorawi yang masih tetap merupakan jalan tol terbaik di Indonesia, rasanya akan sangat berguna jika kita kerjasamakan dengan perusahaan negara tersebut.
Kita sungguh berharap ketertarikan pribadi Presiden Lee Myung-bak terhadap Indonesia akan mampu mendorong berbagai pihak di Korea untuk secara serius mengembangkan kerja samanya dengan Indonesia.
Sumber: SINDO
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Industri Pertahanan
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- PT Pindad Kewalahan Produksi Senapan Sniper Untuk Dalam Negeri
- PT DI Siap Penuhi Pesanan Pesawat Untuk Malaysia, Filipina Dan Thailand
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- PT Pindad Targetkan Penjualan Senilai 2 Triliun
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- PT PAL Lakukan Launching Keel Laying Kapal KCR 60 M & Tug Boat
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Menhan : Industri Pertahanan Indonesia Incar Pasar ASEAN
- Wamenhan : Hasil Investigasi Terbakarnya KRI Klewang Ditunggu
- 2013, PT DI Rampungkan 18 Unit Pesawat Serta Helikopter
- November, LAPAN Akan Luncurkan Roket Pembawa Satelit Di Morotai
- Indonesia Gandeng Turki Untuk Kembangkan Tank Ringan Dan Medium
- Habibie Siap Bangun Industri Pesawat Di Batam
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- PT Pindad Segera Luncurkan Light Tank Indonesia
- Peran Besar Habibie & JK Bangkitkan Pabrik Senjata Indonesia
Kerja Sama
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- Indonesia Dan India Bahas Implementasi Kerjasama Pertahanan
- Komisi I DPR-RI Kunjungi 6 Industri Pertahanan di Ukraina
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Indonesia Dan China Sepakat Tingkatkan Kegiatan Latihan Militer Kedua Negara
- Indonesia Dan Jepang Tingkatkan Kerjasama Kemitraan Strategis
- Menhan Sambut Baik Tawaran Kerjasama Industri Pertahanan Dengan Wallenberg Family Swedia
- Indonesia - Jerman Sepakat Untuk Kerjasama 16 Latihan Perang Bersama
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Dubes Korsel : Pergantian Presiden, Tidak Mempengaruhi Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Tertarik Tank Leopard Dan Kerjasama Perkapalan Spanyol
- Menhan Spanyol Kunjungi Indonesia Untuk Membahas MoU
- KSAD Jepang Bertemu Presiden, Untuk Bahas Kerja Sama Pertahanan
- Inggris Siap Berpartisipasi Dalam Pengembangan KFX
- Indonesia Dan Ukraina Tingkatkan Kerja Sama Industri Pertahanan
- Kemhan Dan FSMTC Rusia Bahas Kerjasama Teknik Militer
- Indonesia Berharap Kerjasama Pertahanan Dengan Rusia Semakin Erat
- Menteri Pertahanan Inggris Kunjungi Indonesia
- Selain Rudal, Indonesia - China Kerjasama UAV Dan Pertahanan Elektronik
- Indonesia Dan China Sepakati Kerjasama Keamanan Maritim
KOREA
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- September 2013, Indonesia Kedatangan T-50 Golden Eagle
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Doosan DST Kirim Tarantula 6x6 Kepada Indonesia
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Pesawat Amphibi Aron Lebih Cocok Untuk Sipil Dan SAR
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
PERTAHANAN
- Indonesia - Jerman Sepakat Untuk Kerjasama 16 Latihan Perang Bersama
- KSAD Jepang Bertemu Presiden, Untuk Bahas Kerja Sama Pertahanan
- Kemhan Dan FSMTC Rusia Bahas Kerjasama Teknik Militer
- Indonesia Berharap Kerjasama Pertahanan Dengan Rusia Semakin Erat
- Menteri Pertahanan Inggris Kunjungi Indonesia
- Indonesia Siapkan Rp.81.8 Triliun Untuk Anggaran Pertahanan Tahun 2013
- Pengamat : Menjawab Tantangan Kesetaraan Kekuatan Maritim
- Konflik LCS, Penyebab ASEAN Memperbarui Kekuatan Alutsista
- Connie : Armada Pati Unus & Hari Armada 2012
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Wapres : Anggaran Pertahanan Indonesia Sangat Rendah
- Anggaran Pertahanan Tak Luput Dari "Lahan Sapi Perah" DPR
- Dubes RI : Hubungan Militer Indonesia Dan China Semakin Erat
- Inggris Ingin Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Pengamat : Inovasi Ditengah Keterbatasan Anggaran Pertahanan
- Indonesia Dan Korut Akan Bahas Kerjasama Pertahanan
- Pengamat : Anggaran Pertahanan Idealnya 8 - 10% Dari APBN
- Indonesia - Australia Buat Pengaturan Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Dan Filipina Tingkatkan Anggaran Pertahanan Pada Tahun 2013
- Rusia Siapkan Open Agreement Kerjasama Pertahanan dengan Indonesia
- Indonesia Dan China Tingkatkan Kerjasama Pertahanan
- Dubes RI : Kita Harus Perkuat Kerjasama Pertahanan Dengan China
- Presiden : Nipah Dirancang dan Dibangun untuk Gugus Depan Pertahanan
- Komisi I : Alutsista Tidak Sekadar Alat Pertahanan
- Menhan : Kami Sambut Tawaran Kerjasama Pertahanan Dengan Pakistan
2 komentar:
Mantap, maju terus Indonesia, tingkankan kerja sama dengan negara manapun untuk kemajuan dan kemandirin Alusista bangsa. Kalau boleh saya kerja sama tingkatkan atau paralel dengan pembuatan mesin jet, mesin tank dan panser, mesin kepal perang dan kapal selam, processor rudal atau apa saja yang belum dapat dibuat didalam negri agar tahun 2020 yang menjadi ukuran kemandirian alusista benar benar terwujud.Namun perang kapan saja bisa terjadi untuk itu pembelian alusista yang merupakan keunggulan dalam perang sebelum sampai tahun 2020 kalau dapat dibeli dan diperbanyak dan skill operator dan tentaranya ditingkatkan terlebih dahulu
mohon maaf maksud saya kalau beleh saya sarankan kerja sama tingkatkan, bukan saya kerja sama tingkatkan.
Post a Comment