ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, March 24, 2011 | 11:09 AM | 0 Comments

    Komisi I : JIDD Diharapkan Pacu Pengembangan BUMNIS

    Nurhayati Ali Assegaf.

    Jakarta - Penyelenggaraan Jakarta International Defense Dialogue diharapkan akan mampu memacu pengembangan industri strategis di bidang pertahanan yang akan dikelola BUMN Industri Strategis.

    Demikian disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Nurhayati Ali Assegaf di Jakarta, Rabu berkaitan dengan penyelenggaraan Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) yang berlangsung 23-25 Maret di Balai Sidang Jakarta.

    "Kita sedang buat BUMNIS. Kita harap bisa belajar banyak dari acara itu," kata Nurhayati yang juga Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI itu.

    Dia mengatakan, Indonesia bisa belajar dari negara lain yang telah berhasil dari pertemuan-pertemuan seperti itu. Misalnya stabilitas keamanan di Malaysia, Singapura dan Korea Selatan. "Kalau itu terjaga, investasi akan masuk," katanya.

    Dari dialog itu, Indonesia bisa mempengaruhi negara-negara lain seperti masalah perbatasan. "Kita tidak hanya jadi pendengar. Jangan jadi pendengar dan menjadi penonton dalam dialog," katanya.

    Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini juga mengatakan, Indonesia harus berperan dalam mengamankan perbatasan. "Kita harus bisa mempengaruhi negara lain. Kita harus bisa menjual alat militer kita kepada negara-negara peserta, jangan Indonesia jadi konsumer," katanya.

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) yang diselenggarakan bersama oleh Kementerian Pertahanan dan Universitas Pertahanan.

    JIDD bertema "Strengthening Security and Stability" dihadiri perwakilan dari 40 negara yang melibatkan menteri pertahanan serta panglima dari beberapa negara.

    Dialog menghadirkan 50 orang pembicara internasional dan diikuti oleh 1.300 peserta dari luar negeri.

    JIDD bertujuan mempertemukan para pemimpin, perwira militer, akademisi dan pembuat kebijakan dari seluruh wilayah Asia Pasifik dan sekitarnya untuk memperkuat harmonisasi prioritas keamanan dan strategi serta dialog dan keterlibatan antara pasukan pertahanan yang sangat penting bagi stabilitas masa depan wilayah Asia Pasifik.

    Selain itu, JIDD juga bertujuan untuk mempromosikan kerja sama antarpemerintah guna menghadapi berbagai ancaman dan permasalahan keamanan baik di kawasan regional maupun internasional.

    Terdapat tiga tema yang akan diangkat dalam JIDD 2011, yaitu membangun kerja sama strategis dalam memperkuat stabilitas keamanan di kawasan internasional, peningkatan keterbukaan di kawasan internasional baik dalam hal kerja sama maupun organisasi, serta membentuk model strategis pertahanan keamanan.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.