ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, March 21, 2011 | 5:04 PM | 0 Comments

    Menhan: Pengadaan Kapal Selam Tak Perlu Buru-Buru

    Menhan Ikut Serta Dalam Serah Terima KRI Banda Aceh 593.

    Surabaya - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan bahwa pengadaan kapal selam untuk memperkuat armada TNI Angkatan Laut tidak perlu dilakukan dengan terburu-buru.

    "Mengadakan dan membangun kapal selam tidak perlu 'grusa-grusu' (terburu-buru). Perlu pertimbangan yang matang," kata Menhan usai meresmikan KRI Banda Aceh di Divisi General Engineering PT Pal Indonesia, Surabaya, Senin.

    Menhan menjelaskan bahwa pengadaan kapal selam harus disesuaikan dengan kondisi geografis, terutama perairan laut di Indonesia dengan mempertimbangkan dua basis kekuatan TNI-AL di wilayah barat dan wilayah timur.

    "Perairan di wilayah barat termasuk laut dangkal, sedangkan di wilayah timur tergolong laut dalam. Ini yang menjadi pertimbangan kami," katanya di atas geladak helikopter KRI Banda Aceh itu.

    Ia optimistis PT Pal mampu membangun kapal selam. "Saat ini kita sudah menyaksikan semua bahwa Pal mampu membangun kapal jenis LDP seperti KRI Banda Aceh. Oleh karena itu, kami yakin Pal mampu membangun kapal selam, meskipun secara bertahap, baik melalui 'joint production' maupun 'joint operation," katanya.

    Pemerintah telah menetapkan bahwa pada 2014, kekuatan pokok sistem pertahanan nasional harus terpenuhi. "Sekarang ini memang belum. Tapi, kami sedang menuju ke sana," katanya.

    Sementara itu, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar mengajak semua pihak untuk mengembangkan dan mendayagunakan potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia melalui sinergi antar-BUMN atau sinergi BUMN dengan Kemhan, TNI-AL, pemerintah daerah, dan institusi pemerintah yang lain, perbankan, serta swasta nasional.

    "Dengan demikian, maka potensi BUMN yang asetnya mencapai Rp2,382 triliun bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membangun kemandirian dan kesejahteraan bangsa Indonesia," katanya.

    Saat ini Pal sedang menjalani proses menuju pembangunan kapal jenis perusak kawal rudal (PKR) bekerja sama dengan pabrik kapal asal Belanda, "Damen Schelde Naval Shipbuilding".

    "Kerja sama ini lebih menguntungkan bangsa Indonesia karena nantinya proses pembangunannya di sini," kata Dirut PT Pal Indonesia, Harsusanto, dalam acara tersebut.

    Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menambahkan bahwa pembangunan PKR lebih rumit karena kapal tersebut tidak saja mampu melakukan pertempuran di permukaan, tetapi juga harus mampu bertempur di bawah air.

    "Oleh karena itu kami mendukung upaya PT Pal agar PKR bisa dibangun di sini," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) itu.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.