ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, March 25, 2011 | 7:35 PM | 0 Comments

    Menhan Malaysia Kritik Media Indonesia Tentang Perbatasan

    Jakarta - Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi meminta media Indonesia membuat pemberitaan yang kondusif terkait permasalahan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. "Media konvensional seperti elektronik dan cetak, juga media sosial, harus berperan menciptakan atmosfir yang baik," katanya dalam Jakarta International Defense Dialogue di Balai Sidang Jakarta, Jumat 25 Maret 2011.

    Ia tak menunjuk media apa dan dari negara mana yang telah menciptakan atmosfir buruk. Namun, menurutnya selama ini media di Indonesia kerap menyerang kebijakan perbatasan negeri jiran tersebut. Adapun media konvensional di Malaysia, karena mayoritas dikendalikan pemerintah, cenderung menurunkan berita yang lebih "aman".

    Menurut Ahmad, Presiden Indonesia dan Perdana Menteri Malaysia telah sama-sama bekerja keras merampungkan sengketa perbatasan. Tapi jika rakyatnya menciptakan masalah, maka masalah perbatasan akan makin pelik.

    "Yang penting bukan hanya aspek legal tentang perbatasan, tapi semangat untuk menyelesaikan masalah, dan pembagian sumber daya alam yang ada di kedua negara," ucapnya. Ia yakin masalah perbatasan bisa diselesaikan dalam waktu dekat, meski ia tak menyebutkan target waktunya.

    Di sesi yang sama, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan perundingan perbatasan itu akan memakan waktu. Pasalnya, banyak hal yang perlu disepakati kedua negara.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.