ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, March 22, 2011 | 9:17 PM | 0 Comments

    Rudal Yang Ditemukan Nelayan Bukan Milik TNI

    Illustrasi Roket S-5.

    TANJUNGPINANG - Rudal yang ditemukan nelayan di 20 mil timur laut Pulau Mapur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, diperkirakan bukan milik Tentara Nasional Indonesia.

    "Dari pengecekan fisik yang kami lakukan sementara, diperkirakan rudal jenis Air to Ground tersebut bukan milik TNI walaupun hampir sama dengan jenis Fin Folding Aerial Rocket (FFAR) milik TNI Angkatan Udara," kata Komandan Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Lantamal IV Tanjungpinang, Mayor Laut (P) Hariyo Poernomo saat menunjukkan peluru kendali itu di Markas Lantamal IV Tanjungpinang, Selasa (22/3/2011) petang.

    Di badan peluru kendali (rudal) yang memiliki panjang 150 cm dan diameter 15 cm tersebut tertera nomor kode 77646 ASSY 58709-1 REV N/C MFR 58730 W.O. 041962 JUNE 11 2009 AT SN 041962-051. Nama perusahaan atau negara yang memproduksi tidak tertulis.

    "Dari penulisan June 11 2009, yang diperkirakan tanggal dan tahun produksi bisa dipastikan bukan buatan dalam negeri," ujarnya.

    Hariyo mengatakan, rudal tersebut diperkirakan masih aktif karena baru berumur tiga tahun jika June 11 2009 tersebut merupakan tahun produksinya. "Biasanya masa aktif rudal mencapai 15 tahun," katanya.

    Rudal tersebut diperkirakan bukan jatuh dari helikopter atau pesawat tempur, namun sudah diluncurkan tetapi tidak meledak. "Melihat fisik bagian belakang rudal, diperkirakan sudah diluncurkan, namun tidak meledak," ujarnya.

    Dia meralat informasi sebelumnya yang menyatakan rudal ditemukan pada Senin (21/3/2011) pukul 16.00 WIB, karena roket tersebut baru terjaring kapal nelayan KM Mulya Jaya yang dinakhodai Iwan pada pukul 09.15 WIB, Selasa, pada titik koordinat 01 09 00 U-105 06 00 T.

    Kepala Divisi Logistik TNI AU Mayor Kal Abidin Abubakar ditempat yang sama menyebutkan, dirinya belum pernah melihat rudal yang biasa digunakan helikopter atau pesawat tempur tersebut digunakan TNI AU.

    "Saya belum pernah lihat, kami akan pastikan terlebih dahulu dengan menunggu tim ahli TNI AU," katanya.

    Untuk sementara, rudal tersebut diamankan di Markas Pangkalan TNI AU Tanjungpinang.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.