
KUPANG--MI: Sedikitnya 134 dari 566 pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang belum diberi nama terancam tidak diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pemerintah NTT sampai kini belum memberikan nama kepada ratusan pulau tersebut, padahal batas akhir pemberian nama sekaligus pengiriman laporan nama pulau ke PBB pada Oktober mendatang. Jika tidak dilaporkan, pulau-pulau itu bisa diklaim oleh negara lain sehingga terancam hilang.
Kepala Biro Pemerintahan Setda NTT Ricard Djami mengatakan, PBB sudah mengeluarkan batas akhir laporan nama pulau. "Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk mendaftarkan jumlah pulau serta nama-namanya sesuai sejarah dan budaya daerah setempat," katanya.
Tetapi, katanya, para bupati belum melaporkan nama-nama pulau itu. Ratusan pulau itu merupakan bagian dari 566 pulau di NTT yang tersebar di 21 kabupaten/kota. Pulau yang sudah diberi nama diserahkan PBB untuk didaftarkan di sidang tentang standarisasi nama geografis (United Nations Conference on Standardization of Geographical Names/UNCSGN). Tujuannya menghindari klaim kepemilikan pulau oleh negara tetangga.
Menurutnya, keterlambatan penamaan pulau disebabkan tidak ada alokasi dana dari pemerintah. "Kendalanya tidak ada bantuan dana dari provinsi, kecuali pada 2009 pemerintah provinsi mendapat bantuan dana operasional penamaan pulau dari pemerintah pusat," katanya. Jika tidak segera memberikan nama dan mendaftarkan pulau tersebut, pulau-pulau itu bisa dianggap bukan milik NTT.
Sebelumnya, Badan Koordinasi Survei dan Penataan Nasional (Bakorsurtanal) melaporkan NTT sebenarnya memiliki 1.192 pulau, termasuk lima pulau terluar yakni Alor, Batek, Ndana Sabu, Ndana Rote, dan Manggudu. Dari pulau-pulai itu hanya Alor yang berpenghuni sedangkan empat pulau lainnya tidak berpenghuni tetapi sudah dijaga prajurit TNI sejak 2006. Dari jumlah pulau yang disebutkan Bakorsurtanal tersebut, 719 pulau di antaranya belum memiliki nama.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
PERBATASAN
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Kementerian PU Bangun Fasilitas untuk TNI Di Pulau Nipah
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Satu Skuadron UAV Akan Mengawasi Perbatasan
- Tank Scorpion, AMX-13 Dan MLRS Astros II Amankan Demarkasi RI-Malaysia
- Jubir Kemhan : Pulau Nipah Akan Dijadikan Bungker BBM Dan Logistik
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Kasum TNI: Konflik Laut Cina Selatan Rawan Potensi Ancaman
- Kemhan : Indonesia Tambah Pasukan Elit di Perbatasan
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- SBY : Pengadaan Alutsista Bukan Sekadar Menjaga Perbatasan
- Presiden : Nipah Dirancang dan Dibangun untuk Gugus Depan Pertahanan
- Pemerintah Sediakan Rp 3,9 Triliun Untuk Pembangunan Perbatasan Kalimantan
- Wamenhan Kunjungi Pulau Nipah Dan PT Palindo Batam
- Komisi I : Lebih Baik Kita Berperang Bila Malaysia Masih Menginginkan Ambalat
- Kodam Mulawarman Bangun Peluncur Roket dan Siagakan Heli Serbu Di Kaltim
- Pangdam Mulawarman : 44 Tank Leopard Akan Di Tempatkan Di Perbatasan Kalimantan
- Pangdam Mulawarman : Tank Malaysia Sudah Disiagakan Di Perbatasan Kalimantan
- Menhan : UAV Akan Menjadi Andalan Di Daerah Perbatasan
- TNI AD Tambah 1 Batalyon Dan Pos Pengamanan di Perbatasan Malaysia
- Satu Skuadron Heli Tempur Akan Di Tempatkan Di Nunukan
- Pangdam Mulawarman : Tank Leopard Dinilai Mampu Amankan Perbatasan
- NC-212 TNI AL Usir Pesawat CN-235 Milik Malaysia Karena Melanggar Perbatasan NKRI
- 2012, TNI AD Bentuk Satuan Tank Di Kalimantan
0 komentar:
Post a Comment