ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Sunday, June 20, 2010 | 8:48 PM | 0 Comments

    LAPAN-ORARI Luncurkan Roket Satelit Mitigasi Bencana


    Liputan6.com, Garut: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Negara (LAPAN) dan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) mengadakan uji terbang tiga buah roket di instalasi uji terbang LAPAN di Jalan Raya Cilautereun, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Ahad (20/6). Roket-roket tersebut merupakan bagian pembangunan misi satelit mitigasi bencana LAPAN-ORARI.

    Ketiga roket diluncurkan dalam rentang waktu masing-masing 90 menit. Roket pertama untuk uji dinamika terbang roket, sedangkan dua roket berikutnya sebagai cikal bakal pembangunan satelit LAPAN-ORARI. Roket RX-200 itu meluncur pada sudut elevasi 75 derajat dan mencapai ketinggian 23 kilometer dengan jarak 28 km.

    Pembangunan satelit LAPAN-ORARI upaya penanggulangan bencana alam dengan menyediakan sarana komunikasi amatir radio di lokasi bencana. Menurut Ketua ORARI Sutiyoso, selama ini komunikasi radio amatir terbukti menjadi alat yang mampu bertahan saat terjadi bencana.

    "Yang terjadi saat ini, pertolongan sering menjadi telat karena terkendala gangguan frekuensi," kata Sutiyoso. Peran komunikasi jadi penting untuk memantau korban yang kemungkinan masih bisa diselamatkan, dan mencari lokasi bencana yang memerlukan bantuan.

    Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan Soewarto Hardienatha juga menerangkan, selama ini jaringan komunikasi ORARI yang terpasang di daratan seringkali terhalang pegunungan sehingga tak bisa bekerja dengan maksimal.


    Ada Kapal Asing Lewat, Peluncuran Roket LAPAN Sempat Tertunda

    TEMPO Interaktif, Garut - Peluncuran tiga roket RX 200 yang dilakukan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Instalasi Uji Terbang Lapan di Jl. Raya Cilautereun, Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, Minggu (20/6) berlangung sukses. Namun peluncuran roket ketiga sempat molor sekitar satu jam dari jadwal karena ada kapal asing yang lewat walaupun sebelumnya telah peringatkan dengan keras oleh pihak satuan pengamanan pantai.

    Roket pertama dilucurkan sekitar pukul 06.15, roket kedua sekitar pukul 07.30, sedangkan roket ketiga sekitar 10.00.

    Peluncuran roket ini merupakan tahap awal pembangunan satelit mikro Lapan-ORARI. ”Alhamdulillah kita sukses melakukan peluncuran roket mitigas bencana ini,” ujar Deputi Bidang Teknologi Dirgantara LAPAN Pusat Soewarto Herdhienata saat jumpa pers didepan wartawan, Minggu (20/6).

    Peluncuran ketiga roket kali ini merupakan sebuah terobosan besar untuk membantu upaya penanggulangan bencana alam dengan menyediakan sarana komunikasi amatir radio di lokasi bencana.

    Dijelaskan Soewarto, dalam peluncuran ketiga roket mitigasi tadi roket pertama membawa muatan telemetri Lapan bertujuan untuk uji dinamika terbang roket, sedangkan dua roket berikutnya membawa muatan komunikasi digital amatir radio Automatic Position Reporting System (APRS) yang bertujuan menguji sistem diudara. ”Nah APRS inilah yang menjadi cikal bakal pembangunan satelit LAPAN-ORARI,” ujarnya.

    Diperkirakan, ujar dia, muatan akan melayang di udara selama 20 menit sebelum jatuh di laut. Ketika berada di udara, muatan tersebut akan mengirimkan sinyal guna komunikasi ORARI.

    Kedepan, satelit itu akan diluncurkan bersama dengan satelit Lapan A2 pada 2011 mendatang di Sriharikota, India, yang mana keberadaannya akan menjawab kebutuhan komunikasi darurat ketika bencana terjadi.

    Sementara itu, Ketua Organisasi Amatir Radio Indonesia Sutiyoso yang menyaksikan secara langsung peluncuran uji roket mitigasi bercana tersebut mengaku puas dengan hasil uji coba kali ini. Menurutnya peluncuran roket cikal bakal mitigasi bencana ini sangat membantu dalam memberikan informasi yang akurat mengenai terjadinya gempa.


    Sumber: TEMPO/liputan6

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.