ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, June 22, 2010 | 5:39 PM | 0 Comments

    Hak Pilih TNI Bisa Diberikan Tahun 2019


    JAKARTA--MI: Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Muladi menyatakan hak pilih TNI sebaiknya diberikan pada Pemilu 2019. Sedangkan untuk pemilu 2014, ia menilai masih belum siap dan masih dalam proses regenerasi.

    "Hak pilih TNI itu 2019 saja, karena 2014 itu masih terjadi proses regenerasi total, artinya akan muncul pemimpin baru, seperti saya dan angkatan-angkatan saya akan lengser," ujar Muladi di gedung Lemhanas, Jakarta, Selasa (22/6).

    "Maka biarlah TNI POlri itu mengawal regenerasi total dengan solid, baru 2019 harus diberikan dulu hak pilihnya. Jadi jangan dikasih dulu kesempatan hak pilih, ditunda sampai 2019."

    Tindakan menunda hak pilih itu dinilai Muladi tidak melanggar hak asasi manusia (HAM). Pasalnya, TNI dan polri memiliki misi untuk mengawal keamanan negara. PNS sendiri diberikan hak lebih yakni bisa memilih tapi tidak boleh dipilih.

    Muladi juga menyatakan bila dilakukan survei mengenai hak pilih TNI dipastikan akan mengalami perpecahan. Bukan saja di kalangan masyarakat umum, tapi juga di kalangan TNI akan terpecah.

    "Tapi ini suatu political will yang tidak bisa diserahkan ke proses alamiah, harus ada sikap di pemerintah, kita butuh solidaritas TNI Polri untuk mengawal regenarasi total, jadi saya kira saya mengusulkan 2019," tukasnya.

    Sumber: MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.