ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, June 24, 2010 | 2:01 PM | 0 Comments

    Daripada Beri Hak Pilih, Lebih Baik Beri TNI Kesejahteraan


    JAKARTA--MI: Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyatakan tahun 2014 bukanlah saat yang tepat untuk memberikan hak pilih kepada anggota TNI.

    Ia beralasan pemberian hak tersebut akan membuat TNI terkotak-kotak dan malah tidak bisa mengawal secara netral demokrasi.

    "TNI sebaiknya tetap menjadi pengayom dan pelindung. Bayangkan kalau mereka terkotak-kotak dalam keyakinan. Jangan ambil dual custody (dijadikan aset ganda)," papar Romi di gedung DPR, Kamis (24/6).

    Menurutnya, daripada membicarakan hak pilih, lebih baik TNI diberikan kesejahteraan. Ia menyakini bahwa TNI juga akan lebih memilih kesejahteraan.

    "Anggaran TNI perlu lebih besar lagi, bukan melulu untuk alutsista, namun untuk kesejahteraannya. Saya pandang itu lebih substansial," ujarnya.

    Saat ditanya apakah hak pilih TNI akan benar-benar menguntungkan satu parpol, Romi menolaknya. "Dari segi jumlah, suara TNI tidak signifikan. Hanya 400 ribu suara, biarkan TNI tetap netral. Lagipula ekspresi politik di TNI haram hukumnya," paparnya.

    Romi meyakini pasti ada suatu maksud dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan wacana itu. "Semua keputusan politik yang dikembangkan pasti ada reasoning politiknya," tambahnya.

    Sumber: MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.