
Benteng Demokrasi Rakyat Indonesia (Bendera) melakukan aksi bakar bendera Malaysia di Sekretariat Bendera, Jalan Diponegoro Jakarta, Selasa (17/8/2010). Pembakaran bendera Malaysia sebagai bentuk protes keras terhadap negeri Jiran Malaysia yang melakukan pengkapan terhadap tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia. (TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA)
MANADO, TRIBUNNEWS.COM -- Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) RI Laksamana Madya TNI Y Didik Heru Purnomo berharap insiden penangkapan tiga petugas Indonesia oleh Malaysia, agustus lalu tidak terulang.
Saat itu, Tiga pengawas Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh Polisi Air Diraja Malaysia dan menimbulkan polemik antara Indonesia - Malaysia.
Maka Didik berharap kejadian ini ke depan tidak ada lagi, maka patroli dan pengawasan terhadap keamanan laut akan dilakukan terpadu yang melibatkan banyak institusi, bukan lagi sendiri-sendiri.
"Ke depan, pelanggaran-pelanggaran dan insiden penangkapan petugas KKP seperti di Kepri oleh polisi Malaysia tidak terjadi lagi," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) RI Laksamana Madya TNI Y Didik Heru Purnomo, sebelum peresmian kantor Satuan Tugas II Korkamla Bitung, di Jalan Diponegoro, Manado, Senin (1/11/2010).
Maka pengamanan perairan, termasuk pengawasan nelayan akan dilakukan bersama-sama semua pihak baik petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan, Polisi Air serta TNI AL.
"Bakorkamla akan mengkoordinasikan semua stakeholder, tanpa membawahi para stakeholder tersebut. Kewenangan penyidik polisi tetap saja, kewenangan DKP ataupun TNI tetap seperti biasa, cuma Korkamla memayungi. Mudahnya, seperti pelayanan terpadu satu atap, seperti Samsat," kata Didik, mantan Kepala Staf Umum TNI.
Dengan melibatkan TNI AL dan Polisi dalam setiap operasi di laut, tim akan lebih kuat. Sehingga andai insiden yang bersinggungan dengan aparat negara sahabat, dapat diselesaikan.
"Dan selain itu, kami, Bakorkamla pun menjalin kerja sama dan komunikasi dengan Badan Maritim Malaysia. Sehingga kalau ada pelanggaran-pelanggaran di laut dapat segera diselesaikan," ujar Didik.
Maka operasi terkoordinasi Bakorkamla ini diarahkan untuk membuktikan bahwa single agency with multitask jauh lebih efektif yang diukur dari nilai rupiah penyelamatan potensi kerugian negara dari illegal activities di laut.
Sumber: TRIBUN
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
MALAYSIA
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Penerbang Aerobatik RI Adu Jago Dengan Pasukan Eropa Dan Amerika Di Langkawi
- Karena Konflik Sabah, Malaysia Tertarik Beli Pesawat CN 295 Buatan Indonesia
- Jupiter Aerobatic Team TNI AU Akan Tampil Di Malaysia
- PT DI Siapkan CN-295 Untuk Dipamerkan Langkawi Airshow Malaysia
- Komisi I : Lebih Baik Kita Berperang Bila Malaysia Masih Menginginkan Ambalat
- PM Malaysia Disediliki Dalam Kasus Korupsi Pengadaan Kapal Selam
- Malaysia Memesan 32 Panser Rimau Buatan PT Pindad
- Pangdam Mulawarman : Tank Malaysia Sudah Disiagakan Di Perbatasan Kalimantan
- TNI AD Tambah 1 Batalyon Dan Pos Pengamanan di Perbatasan Malaysia
- NC-212 TNI AL Usir Pesawat CN-235 Milik Malaysia Karena Melanggar Perbatasan NKRI
- Menhan : Namanya Tetangga Selalu Buat Masalah
- Pengamat : Ketika Malaysia Mencoba Mengganggu di Udara
- Indonesia Menandatangani Kontrak Pengadaan Su-30MK2 Dengan Rusia
- BNPP Mengusulkan Anggaran Perbatasan Sebesar Rp. 5 Triliun
- Menhan : TNI Akan Invasi Malaysia jika Terbukti Caplok Wilayah RI
- Pergerakan Aktivitas TNI ke Camar Bulan Mulai Meningkat
- TNI Bantah Dusun Camar Bulan Dicaplok Malaysia
- Pengamat : Teknologi Alutsista TNI Masih Di Bawah Singapura & Malaysia
- TNI AU : Konflik Indonesia Dan Malaysia Hanya Persepsi
- English News : Plan To Replace The Royal Malaysian Air Force's MiG-29 Fleet On Hold
- Bupati Bengkayang : Infrakstruktur Harus Cepat Diperbaiki Untuk Menunjang Patroli Di Perbatasan
- Yonif 621 Manuntung Jaga Perbatasan Indonesia - Malaysia
- Perbatasan Papua Nugini Dan Malaysia Sangat Rawan
- TNI AU Dan TUDM Rancang Latihan Bersama Elang Malindo di Pontianak
0 komentar:
Post a Comment