ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, November 6, 2010 | 8:08 PM | 0 Comments

    Norwegia Tuding Kedubes AS Lakukan Spionase


    Gara-gara sebuah dokumenter televisi mengenai pengintaian ilegal terhadap ratusan pemukiman Norwegia, pemerintah menuntut penjelasan dari Negeri Adidaya itu.

    INILAH.COM, Oslo - Gara-gara sebuah dokumenter televisi yang menyatakan Kedubes AS melakukan pengintaian ilegal terhadap ratusan pemukiman di wilayah Norwegia, pemerintah setempat menuntut penjelasan dari Negeri Adidaya itu.

    Menurut siaran televisi berita TV2, Kedubes AS di Oslo mempekerjakan sekitar 15 sampai 20 orang untuk melakukan pengawasan tersebut. Termasuk diantaranya mantan perwira tinggi kepolisian. Pengawasan penduduk lokal tersebut bertujuan mencegah kemungkinan serangan terhadap kepentingan AS di negara itu.

    Laporan tersebut menyatakan, pengintaian telah dilakukan satu dekade lalu. Kedubes AS diklaim mempekerjakan pegawai untuk mengambil foto dari orang-orang yang terlibat demonstrasi. Kemudian membuat database terstruktur yang disusun menjadi program komputer SIMAS (Sistem Analisis Manajemen Insiden Keamanan).

    Bila laporan tersebut ternyata benar, maka Kedubes AS akan dikenakan tuduhan yang melanggar hukum Norwegia. Kementerian Luar Negeri Norwegia menyatakan pihaknya telah menggelar pertemuan dengan Kedutaan Besar AS beberapa hari lalu untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.

    Kementrian meminta informasi, apakah pihak Norwegia telah diberitahu tentang program pengintain itu dan sejauh mana keterlibatan mereka, kata Jubir Kemenlu Norwegia Marte Lerberg Kopstad, dalam sebuah pernyataan. "Pertemuan itu tidak merinci secara detail, namun tetap penting karena kini kita telah memiliki semua faktanya," katanya.

    Sementara itu Menlu Jonas Gahr Stoere menolak untuk berspekulasi tentang akurasi laporan TV2 tersebut. Namun ia menegaskan bila terjadi pelanggaran terhadap UU Norwegia, maka masalah akan menjadi sangat serius.

    Sumber: INILAH

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.