
Gara-gara sebuah dokumenter televisi mengenai pengintaian ilegal terhadap ratusan pemukiman Norwegia, pemerintah menuntut penjelasan dari Negeri Adidaya itu.
INILAH.COM, Oslo - Gara-gara sebuah dokumenter televisi yang menyatakan Kedubes AS melakukan pengintaian ilegal terhadap ratusan pemukiman di wilayah Norwegia, pemerintah setempat menuntut penjelasan dari Negeri Adidaya itu.
Menurut siaran televisi berita TV2, Kedubes AS di Oslo mempekerjakan sekitar 15 sampai 20 orang untuk melakukan pengawasan tersebut. Termasuk diantaranya mantan perwira tinggi kepolisian. Pengawasan penduduk lokal tersebut bertujuan mencegah kemungkinan serangan terhadap kepentingan AS di negara itu.
Laporan tersebut menyatakan, pengintaian telah dilakukan satu dekade lalu. Kedubes AS diklaim mempekerjakan pegawai untuk mengambil foto dari orang-orang yang terlibat demonstrasi. Kemudian membuat database terstruktur yang disusun menjadi program komputer SIMAS (Sistem Analisis Manajemen Insiden Keamanan).
Bila laporan tersebut ternyata benar, maka Kedubes AS akan dikenakan tuduhan yang melanggar hukum Norwegia. Kementerian Luar Negeri Norwegia menyatakan pihaknya telah menggelar pertemuan dengan Kedutaan Besar AS beberapa hari lalu untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
Kementrian meminta informasi, apakah pihak Norwegia telah diberitahu tentang program pengintain itu dan sejauh mana keterlibatan mereka, kata Jubir Kemenlu Norwegia Marte Lerberg Kopstad, dalam sebuah pernyataan. "Pertemuan itu tidak merinci secara detail, namun tetap penting karena kini kita telah memiliki semua faktanya," katanya.
Sementara itu Menlu Jonas Gahr Stoere menolak untuk berspekulasi tentang akurasi laporan TV2 tersebut. Namun ia menegaskan bila terjadi pelanggaran terhadap UU Norwegia, maka masalah akan menjadi sangat serius.
Sumber: INILAH
Berita Terkait:
EROPA
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Indonesia Beli Teknologi Panser Dari Belarusia
- Menhan Sambut Baik Tawaran Kerjasama Industri Pertahanan Dengan Wallenberg Family Swedia
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Spanyol Berikan Lisensi CN 212-400 Kepada Indonesia
- Indonesia Tertarik Tank Leopard Dan Kerjasama Perkapalan Spanyol
- Menhan Spanyol Kunjungi Indonesia Untuk Membahas MoU
- Tiga Negara Bersaing Untuk Membuat Kapal Pengganti KRI Dewaruci
- Airbus Military Melakukan Serah Terima CN-295 Kepada Indonesia
- TNI AU Kirim Empat Penerbang Ke Spanyol
- Indonesia Dan Ceko Jajaki Peluang Kerjasama Industri Pertahanan
- 14 Anggota Komisi I Kunjungi Industri Pertahanan Spanyol
- Komisi I Sahkan Perjanjian Kerjasama Pertahanan Dengan Ceko Dan Italia
- Airbus Military Optimis Dapat Menjual A400M Kepada Indonesia
- Komisi I Lakukan Kunjungan Ke Pabrik Leopard Jerman
- Dirut DI : PT DI Tingkatkan Kerjasama Dengan Airbus
- Komisi I Kunker Ke Jerman Untuk Pantau Perkembangan Leopard
- Belarus Tawarkan Kerjasama Industri Pertahanan dengan Indonesia
- Spanyol Berharap Indonesia Tingkatkan Kerjasama Pertahanan
- Komisi I Bahas Ratifikasi Kerjasama Militer dengan Italia Dan Ceko
- ACAB Ditunjuk LIG Nex1 Untuk Membuat Kubah Radar KFX
- Wamenhan Terima Kunjungan Dubes Slokavia
- Norwegia Tawarkan Hibah C-130 H Murni Ke Indonesia
- Januari 2012 , Dua C-295 Buatan Airbus Akan Tiba Ke Indonesia
- TNI AL Mencari Pengganti KRI Dewaruci Ke Eropa
USA
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- Dubes AS : Kami Senang Bisa Ikut Dalam Indo Defence 2012
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
- Dubes AS : Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia
- Pengamat : Adakah 'Permainan' Di Balik Pengadaan Apache Indonesia
- Panglima TNI : TNI AD Masih Kaji Pembelian Helikopter Apache
- Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Apache AH-64D Block III Longbow Untuk Indonesia
- Jubir Kemhan : Bila Harga Sesuai Kami Terima Tawaran Helikopter Apache
- Komisi I : Kita Berharap AS Tawarkan Helikopter Chinook
0 komentar:
Post a Comment